Apresiasi KYLC, Kuswiyanto Belajar pada Siska Bupati Sehari
Sabtu, 31 Desember 2016 19:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro - Ajang Kang Yoto Leadership Challenge (KYLC) memang menarik dan mengundang perhatian. Salah satu perhatian datang dari anggota DPR RI Kuswiyanto. Dirinya menaruh perhatian lebih terhadap program yang diadakan Bupati Bojonegoro Suyoto itu.
Oleh sebab itu, Kuswiyanto pun mengunjungi Siska Dwi Indrawati, pelajar MAN 1 yang jadi bupati sehari itu, di rumahnya Dusun Sidokumpul Desa Leran Kecamatan Kalitidu, Jumat (30/12/2016) kemarin pukul 09.00 WIB. Siska terpilih sebagai bupati sehari setelah melewati beberapa seleksi yang ketat.
Kedatangan Kuswiyanto di rumah Siska disambut hangat keluarganya, Kepala Desa dan Perangkat, Kepala Sekolah dan warga setempat. Dia mengungkapkan kebanggaannya pada Siska. Menurutnya Siska memerikan pelajaran berharga bahwa tentang arti penting peran pemuda di dunia politik. Bahwa pemuda anti politik itu tidak sepenuhnya benar.
Siska yang baru duduk dikelas XII itu sendiri menyadari tentang arti pentingnya pendidikan politik bagi kaum muda. Siska enggan disebut sebagai bupati abal-abal. Peran yang diambilnya tidak bisa dianggap tidak berarti.
"Semua peraturan, kebijakan dan hal-hal teknis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sekecil apapun lahir dari sebuah kebijakan politik," kata Siska.
Untuk menanamkan jiwa besar, kata Siska, diperlukan untuk membawa negara kearah yang lebih baik. Menurutnya, semua harus berfikir apa yang bisa kita berikan kepada bangsa. Bukan sebaliknya, menanyakan apa yang kita peroleh dari negara.
"Sangat banyak pelajaran yang saya dapat. Terutama ketika menjawab pertanyaan audiens Dialog Jum'at di Pendapa Malowopati," tuturnya.
Kedatangan Kuswiyanto ke rumah Siska tidak lain adalah untuk belajar dari Bupati Sehari hasil Audisi KYLC tentang bagaimana mengelola Bojonegoro. Banyak hal yang membuat Kang Kus terenyuh adalah nasehat dari Siska sesuai dengan problem yang dihadapi sekarang ini tentang membangun Bojonegoro dengan pendidikan karakter. Antara lain jangan sampai melakukan korupsi karena dapat menyengsarakan masyarakat.
"Kemudian tentang infrastruktur terutama di Desa Leran yang belum bagus, sehingga menjadi kewajiban pemerintah untuk memperbaikinya agar dapat menggerakkan aktivitas ekonomi masyarakat," ungkap Kuswiyanto.
Selain itu, menurut Kang Kus, Siska mampu melihat potensi pertanian yang menjadi mayoritas mata pencaharian masyarakat Bojonegoro. Hal ini sejalan dengan tekad Bojonegoro mewujudkan Lumbung Pangan dan Energi Negeri.
“Gagasan luar biasa disampaikan Siska adalah jangan sampai petani bergantung kepada pabrik pupuk, tapi bagaimana menciptakan petani ini mandiri dan modern yang mampu memproduksi pupuk dari apa yang dimilikinya," tukasnya.
Kuswiyanto mengambil contoh dari tanaman dan kotoran ternak yang dimiliki. Karena di desa itu banyak masyarakat yang memelihara ternak sehingga bisa dimanfaatkan. Bagi Kang Kus itu adalah sebuah ide yang cemerlang dan patut didukung dan ditindaklanjuti. Kang Kus berpesan agar Siska meneguhkan niatnya untuk terus belajar dan meningkatkan wawasannya agar lebih luas dengan banyak membaca.
"Sehingga kelak dapat meraih masa depan yang bagus dan memberi manfaat khususnya bagi lingkungan, dan Bojonegoro pada umumnya," pesan Kang Kus.
Menurut Kang Kus, tak kalah penting harus meningkatkan keterampilan sebagai bekal hidup. Karena semua yang dilakukan ini basisnya adalah teknologi. Siapapun yang ingin menguasai masa depan harus menguasai teknologi.
Sementara itu, Siska mengaku setelah menjadi Bupati Sehari dirinya termotivasi memajukan Bojonegoro, khususnya desa kelahirannya. Menurutnya, masih banyak potensi sumber daya di Desa Leran yang belum tergarap maksimal, salah satunya pertanian.
“Cita-cita saya ingin mengabdi kepada masyarakat. Setelah lulus dari MAN saya ingin kuliah di Institut Pertanian Bogor agar memiliki keterampilan bidang pertanian untuk memajukan Bojonegoro tercinta," harap Siska. (ver/moha)