Jembatan di Pilanggede Balen Sering Ambrol, Warga Resah
Minggu, 22 Januari 2017 12:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Balen - Warga Desa Pilanggede Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro merasa resah dengan ambrolnya jembatan yang berada di sodetan sungai yang dibuat warga setempat secara bergotong royong.
Pasalnya, jembatan sementara yang terbuat dari bambu itu kerap ambrol. Tidak hanya satu atau dua kali, tapi sering. Sehingga, saat ini warga harus memutar lebih jauh kalau ingin bepergian.
Sodetan sungai ini awalnya dibuat agar kiriman air dari hulu sungai yang kemudian tertampung di area persawahan milik petani Desa Sarirejo Kedungdowo dan Pilanggede itu bisa mengalir sampai Sungai Bengawan Solo yang melintas di Desa Pilanggede. Sehingga tidak terjadi banjir.
Sebelumnya, air sungai tersebut mengalir secara normal. Namun, dinilai setelah ada aktivitas proyek pembangunan pintu air (Chek Dam), aliranya tidak seperti biasanya. Sebab, pembangunan proyek tersebut harus membendung air yang akhir-akhir ini memiliki volume yang cukup banyak dari hulu. Dan dipilih menyodet sungai dijarak kurang lebih 500 meter dari mega proyek tersebut.
Warga setempat mengaku dilema. Disisi lain ada mega proyek yang harus diselesaian, dan disisi lain air yang berada di area persawahan harus terbuang ke bengawan solo. Agar tidak banjir.
"Jembatanya ambrol tidak satu atau dua kali, tapi berkali-kali. Kali ini lagi sejak dari kemaren malam," kata salah satu pemuda desa, Iwan, Minggu (22/1/2017).
Pemuda yang mengaku sering melewati jalan tersebut mengaku, biasanya setiap jembatan sementara itu ambrol warga dan pihak operator proyek bersama-sama untuk memperbaikinya. Namun, untuk kali ini tidak terlihat aktivitas pengerjaan. Baik dari warga maupun dari pihak pengerjaan proyek.
"Biasanya pihak CV ikut srawong. Tapi kali ini tidak. Kami harap pemilik CV tidak tutup mata," katanya.
Dari kabar yang dihimpun, pemenang tender mega proyek tersebut adalah CV Daya Patra Ngasem Raya yang ditengarai milik seorang Anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro, sekaligus Anggota Komisi B DPRD setempat. (mol/moha)