Sambaran Petir Kembali Bawa Korban Tewas di Sugihwaras
Minggu, 22 Januari 2017 18:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Sugihwaras - Hati-hati berada di area persawahan di tengah turun hujan atau saat mendung tebal. Sebab, saat kondisi mendung atau hujan, petir kerap turut menyambar. Sudah banyak korban meninggal akibat sambaran petir di persawahan.
Sore tadi, Minggu (22/01/2017), sambaran petir kembali memakan korban. Lagi-lagi, di areal persawahan. Kali ini terjadi di Desa Panemon Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro. Korban diketahui bernama Mukayatun (50), warga Desa Panemon RT 5 RW 01 Kecamatan Sugihwaras.
Menurut informasi yang diterima beritabojonegoro.com, korban tersambar petir saat hendak pulang usai memanen jagung di persawahan desa setempat, sekitar pukul 16.00 WIB. "Saat itu korban berjalan pulang bersama dua temannya, yakni Sarmini dan Kamisih," ujar Camat Sugihwaras Sony Soemarsono.
Lagi asyik-asyiknya melangkah, mendadak ada petir menyambar ketiganya. Yang terkena parah adalah korban Mukayatun. Dia seketika meninggal di lokasi kejadian. Sementara kedua teman lainnya, Sarmini (47) dan Kamisih (60), mengalami shock cukup berat.
"Untuk Sarmini, warga Desa Panemon RT 5 RW 3 langsung dibawa ke RSUD Bojonegoro, dan temannya satu lagi, Kamisih, alamatnya sama, tidak apa-apa, hanya mengalami shock saja," imbuh Camat Sony.
Sementara Kapolsek Sugihwaras AKP Temi Arrochman menuturkan, saat kejadian korban Mukayatun berjalan paling belakang dari dua teman lainnya. Saat baru berjalan sekitar 30 meter tiba-tiba terdengar suara petir. "Korban tersungkur dengan posisi tubuh tengkurap dan meninggal di TKP," ujarnya.
AKP Temi Arrochman menambahkan, dalam peristiwa ini ada dua korban, yakni 1 korban meninggal dan 1 korban luka yakni Sarmini. Dia terluka tangan kanannya akibat sambaran petir. "Saat ini korban luka masih dirawat di RSUD Bojonegoro," imbuhnya.
Karena dari pihak keluarga sudah menerima sebagai musibah dan bersedia membuat surat penyataan menolak otopsi, jenazah Mukayatun diserahkan kepada pihak keluarganya untuk segera dimakamkan. (her/tap)