7 Rumah Warga di Ngambon Terancam Longsor
Senin, 20 Februari 2017 13:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Ngambon - Akibat guyuran hujan deras pada Minggu (19/02/2017) malam sekira pukul 19.00 WIB, sisi selatan tebing Sungai Gandong di Dusun Kalongan RT 10 RW 03 Desa Karangmangu Kecamatan Ngambon Kabupaten Bojonegoro mengalami retak. Retakan terjadi sepanjang kurang lebih 100 meter dengan kedalaman 12 meter. Dampaknya, 7 rumah warga yang berada di area tersebut terancam longsor.
Menurut keterangan Camat Ngambon Drs Muridan MM, saat dihubungi melalui sambungan telepon selular, Senin (20/02/2017) siang, menerangkan bahwa 7 rumah yang terancam longsor itu milik Sanaji (48), Pasri (65), Lasiran (50), Wijayadi (22), Diran (55), Lasto Utomo (43), dan Kartono (60). Semuanya warga Dusun Kalongan RT 10 RW 03 Desa Karangmangu Kecamatan Ngambon.
"Tiga keluarga yaitu Diran, Lasto Utomo, dan Kartono, sudah mengungsi terlebih dahulu. Sementara empat keluarga lainnya baru mulai mengungsi hari ini," terang Drs Muridan MM.
Selain mengancam 7 rumah warga, kalau retakan tanah tersebut tidak segera ditangani berpotensi mengancam bangunan fasilitas umum, berupa Sekolah Dasar Negeri Karangmangu II, bangunan masjid desa setempat, serta jalan poros desa yang sudah berpaving.
"Jarak badan jalan desa dengan tanah yang longsor hanya sekitar 5 meter," jelas Camat Ngambon.
Adapun langkah awal yang akan dilakukan oleh perangkat desa beserta warga setempat adalah perbaikan secara gotong-royong untuk menutup retakan tanah. Agar jika sewaktu-waktu turun hujan deras, air hujan tidak masuk ke dalam retakan dan memperlebar retakan.
"Saat ini pemerintah desa bersama pemerintah kecamatan akan mengusulkan pembangunan plengsengan ke Pemkab Bojonegoro,” imbuh Drs Muridan.
Sementara, upaya tindak lanjut yang dilakukan pemdes setempat adalah memanfaatkan pos dana tanggap bencana APBDes. Dana itu untuk pengadaan tanah guna merelokasi ketujuh rumah warga yang terdampak bencana tersebut.
"Untuk biaya santunan, kami sedang berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bojonegoro," lanjutnya.
Secara terpisah, Pejabat Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Andhik Sujarwo, ketika dikonfirmasi terkait terjadinya musibah bencana tanah longsor tersebut, menjelaskan, pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak Pemdes Karangmangu dan Pemerintah Kecamatan Ngambon.
"Pemkab, melalui BPBD akan memberikan biaya santunan korban terdampak akibat bencana tanah longsor tersebut," terang Andhik Sujarwo.
Andhik menambahkan, pihaknya juga sudah mendapatkan kabar, kalau hari ini pemerintah desa setempat bersama Forpimka, sedang melaksanakan rapat membahas pengadaan tanah untuk relokasi warga terdampak.
Sementara itu, Kapolsek Ngambon AKP Supriyono menyampaikan, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebelum dilaksanakan perbaikan secara permanen, pihaknya mengimbau agar masyarakat sekitar tidak melakukan aktivitas yang berlebihan di area longsor tersebut.
"Dalam peristiwa ini tidak terdapat korban jiwa dan kerugian materi masih dalam pendataan," pungkas AKP Supriyono. (her/tap)