Musibah Banjir Genangan
Perkembangan Dampak Banjir Genangan di Wilayah Bojonegoro
Selasa, 04 April 2017 06:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro - Sebagaimana diberitakan sebelumnya, akibat hujan yang turun dengan intensitas cukup tinggi yang terjadi di hampir seluruh wilayah Kabupaten Bojonegoro pada Senin (03/04/2017) siang hingga sore kemarin, mengakibatkan terjadinya banjir genangan di sejumlah wilayah di Kabupaten Bojonegoro.
Berikut ini perkembangan situasi dari dampak banjir genangan yang terjadi di sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Bojonegoro.
Baca Banjir Genangan Terjadi di Sejumlah Wilayah di Bojonegoro
100 Rumah Warga di Sekar, Tergenang Banjir
Sebelumnya dilaporkan, banjir telah menggenangi rumah warga di Desa Bobol, Desa Miyono dan Desa Sekar Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro. Setelah dilakukan pendataan, dampak banjir genangan yang terjadi di Kecamatan Sekar dilaporkan telah menggenangi 100 rumah warga di 3 desa.
Disampaikan oleh Kapolsek Sekar, AKP Supriyo, di Desa Sekar, banjir menggenangi 21 rumah warga dengan ketinggian rata-rata 15 centimeter, sedangkan di Desa Bobol, banjir menggenangi 50 rumah dengan ketinggian rata-rata 50 centimeter serta di Desa Miyono banjir menggenangi 29 rumah warga dengan ketinggian rata-rata 50 centimeter.
“Banjir juga sempat menggenangi jalan poros desa Miyono-Bareng-Bobol, dengan ketinggian sekitar 15 centimeter.” terang AKP Supriyo.
Kapolsek menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, sementara kerugian material masih dalam pendataan.
“Anggota masih melakukan pendataan kerugian meterial akibat banjir tersebut.” imbuh Kapolsek.
Pada Senin (03/04/2017) pukul 23.00 WIB tadi malam, banjir sudah surut dan warga terdampak mulai membersihkan meterial lumpur yang tertinggal.
Banjir Genangan di Ngraho, Genangi 153 Rumah Warga di 2 Desa
Di Kecamatan Ngraho, sebelumnya dilaporkan banjir menggenangi jalan raya Bojonegoro-Ngawi dan sejumlah rumah warga di Dusun Sambong Desa Ngraho Kecamatan Ngraho.
Kapolsek Ngraho, AKP H Purwanto SH, kepada media ini menerangkan, bahwa setelah dilakukan pendataan, selain menggenangi rumah warga di Desa Ngraho, banjir juga menggenangi ratusan rumah warga di Desa Kalirejo Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro.
“Sejumlah rumah warga di Desa Ngraho dan ratusan rumah warga di Desa Kalirejo tergenang,” terang AKP H Purwanto SH.
Adapun data rumah warga yang tergenang tersebut adalah, 13 rumah milik warga Desa Ngraho, tergenang setinggi 50 centimeter dan 140 rumah milik warga Desa Kalirejo, tergenang dengan ketinggian rata-rata 60 centimeter.
“Terdapat 10 rumah milik warga Desa Kalirejo yang terendam hingga setinggi 150 centimeter,” terang AKP H Purwanto SH.
Kapolsek menambahkan, kejadian banjir tersebut mulai masuk menggenangi rumah penduduk sekitar pukul 18.55 WIB hingga pukul 20.45 WIB. Dan pada Senin (03/04/2017) pukul 23.00 WIB tadi malam banjir telah surut.
“Tidak terdapat korban jiwa dan kerugian meterial masih dalam pendataan petugas.” imbuh Kapolsek.
Setelah surut, anggota bersama perangkat desa dan warga setempat, bersama-sama membersihkan lumpur yang masuk didalam rumah. Selanjutnya aparat desa setempat memerintahkan warga untuk ronda bersama-sama anggota kepolisian.
Banjir di Tambakrejo, 1 Jembatan Putus, 1 Rumah Roboh dan Puluhan Lainnya Tergenang
Dari data yang dihimpun media ini, banjir terparah terjadi di Kecamatan Tambakrejo. Dilaporkan 1 bangunan jembatan di Dusun Dolok Desa Napis Kecamatan Tambakrejo, putus dan terbawa arus. Selain itu, banjir juga merobohkan satu rumah milik warga, sementara puluhan rumah lainnya tergenang. Tidak dilaporkan adanya korban jiwa dan berdasarkan pendataan sementara hingga Senin (03/04/2017) malam tadi, kerugian material diperkirakan mencapai Rp 250 juta.
Kapolsek Tambakrejo, AKP Mohtarom SH, kepada media ini menerangkan, banjir mulai terjadi pada Senin (04/03/2017) sekira pukul 18.00 WIB.
Adapun bangunan jembatan yang terputus berada di Dusun Dolok Desa Napis RT 011 RW 002 Kecamatan Tambakrejo.
“Jembatan dengan panjang 16 meter yang terbuat dari beton cor tersebut, putus dan terbawa arus air.” terang AKP Mohtarom.
Sementara, rumah milik Rasti (60), warga Desa Napis RT 007 RW 001 Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro, yang terbuat dari bangunan kayu berukuran panjang 10 meter dan lebar 8 meter, roboh diterjang arus air.
Selain itu, banjir juga mengakibatkan 7 rumah milik warga Desa Napis Kecamatan Tambakrejo, terendam, yaitu rumah milik Sutar (50), Suradi (65), Parti (50), Ngatman (55) Mardi (80) dan milik Sukir (45) warga Desa Napis RT 007 001 Kecamatan Tambakrejo dan rumah milik Suyono (50) warga Dusun Dolok Desa Napis RT 013 RW 002 Kecamatan Tambakrejo.
Selain itu, 3 rumah milik warga Desa Jawik Kecamatan Tambakrejo, juga terendam, yaitu rumah milik Sadir (45) warga Desa Jawik RT 005 RW 002 dan rumah milik Sumari (50) serta Rahmat Basuki (43), keduanya warga Desa Jawik RT 011 RW 003 Kecamatan Tambakrejo.
Kapolsek menambahkan, dalam kejadian banjir bandang di wilayah Kecamatan Tambakrejo tersebut, tidak terdapat korban jiwa sedangkan kerugian materiil sementara diperkirakan sebesar Rp 250 juta.
Mengingat cuaca yang tidak memungkinkan, pendataan kerugian korban terdampak banjir untuk sementara dihentikan dan akan dilanjutkan besok pagi (red, pagi ini).
“Dimungkinkan kerugian material masih akan bertambah,” pungkas AKP Mohtarom.
Banjir di Margomulyo Genangi Puluhan Rumah Warga di 3 Desa
Di Kecamatan Margomulyo, sebelumnya banjir bandang dilaporkan menggenangi sejumlah rumah warga di 3 desa, yaitu Desa Geneng, Desa Meduri dan Desa Margomulyo.
Berikut ini perkembangan data banjir yang terjadi di Kecamata Margomulyo sebagaimana disampaikan Kapolsek Margomulyo, AKP Marjono, bahwa berdasarkan pendataan sementara hingga Senin (03/04/2017) malam tadi, setidaknya 48 rumah milik warga di 3 desa, diterjang arus sungai yang meluap.
“Ketinggian genangan air di rumah warga, mencapai 100 hingga 150 centimeter, “ terang AKP Marjono.
Adapun data sementara rumah warga yang terdampak banjir adalah, 17 rumah milik warga Desa Geneng. Tersebar di beberapa dusun diantaranya 1 rumah milik Robin, warga Dusun Payung; 4 rumah di Dusun Plumpung, milik Parno, Seman, Tarmijah dan Pani; 12 rumah milik warga Dusun Geneng, yaitu milik Brasdi, Sutrisno, Sumirah, Sukono, Kasmin, Sunardi, Daman, Ngali, Nadi, Pandi, Ggatimin dan Gumadi.
Selain itu, terdapat 16 rumah milik warga Desa Margomulyo, terdiri dari 10 rumah di Dusun Jepang, yaitu milik Sarim, Suroto, Sardi, Yahman, Jiyo, Tamiran, Timin, Hardi, Saripan dan Sumi; Dan 6 rumah milik warga Dusun Kaligede, yaitu rumah Paniran, Pangat, Tarpan, Sutrisno, Darmin dan milik Hartono.
Selanjutnya 5 rumah milik warga Desa Meduri, yaitu 1 rumah milik Gampang warga Dusun Pleret dan 4 rumah di Dusun Kaligede, milik Raniyem, Jiman, Rantiyem dan Sukijan.
Kapolsek menambahkan, pada Senin (03/04/2017) pukul 23.00 WIB malam tadi, banjir sudah surut dan tidak terdapat korban jiwa, sementara kerugian material masih dalam pendataan. Selanjutnya jajaran Polsek Margomulyo terus melakukan koordinasi dengan Muspika Margomulyo dan kepala desa terdampak guna melakukan assesment serta pendataan korban terdampak.
Selain itu, aparat bersama perangkat desa dan warga terdampak, melakukan langkah pengamanan rumah tangga terdampak.
“Untuk warga terdampak, sementara dievakuasi di lokasi yang di anggap aman.” pungkas Kapolsek. (her/inc)