Nilai Belum Jelas, DPRD Pangkas 1 M Pengajuan Program Hibah Bibit Jambu Disperta
Selasa, 19 September 2017 19:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro menilai program pemberian hibah jambu biji yang dilaksanakan oleh Pemkab Bojonegoro selama ini belum jelas. Oleh karena itu, dalam rapat tim anggaran DPRD bersama Pemkab hari ini, Selasa (19/09/2017), DPRD memangkas pengajuan anggaran program tersebut oleh Dinas Pertanian senilai Rp1 miliar.
Jumlah itu sendiri merupakan 63 persen dari total anggaran program yang diajukan oleh Disperta sebesar Rp1,6 miliar. Meski sempat diprotes oleh Kepala Disperta Jupari, DPRD tetap bersikukuh. Dalam rapat tersebut bahkan Jupari menjadi bulan-bulanan para anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD karena tidak mampu menjelaskan input dan output yang jelas dari program tersebut.
Anggota Banggar dari Fraksi PDI Perjuangan Donny Bayu Setiawan mengatakan, selama ini hasil dari program hibah bibit jambu biji kurang memberikan hasil yang penting, meski penggelontoran bibit jambu sudah sangat besar kepada masyarakat maupun petani di seluruh wilayah Bojonegoro mulai dari tahun 2014.
Dari data yang berhasil dihimpun beritabojonegoro.com (BBC), rincian hibah jambu biji Disperta; pada tahun 2014 sebanyak 30 ribu bibit, tahun 2015 sebanyak 120 ribu bibit, tahun 2016 sebanyak 100 ribu bibit dan tahun 2017 ini kurang lebih sekitar 250 ribu bibit.
"Dari sisi lelang, seringkali gagal. Program ini juga tidak terfokus, tidak ada sasaran yang jelas," ucap Donny.
Ketika diminta memberikan contoh output (hasil) dari program ini, pihak Disperta selalu mengarahkan penjelasannya melulu pada petani di Desa Padang Kecamatan Trucuk, tidak ada contoh tempat atau kawasan lain. Hal itu tentu dinilai tidak representatif dari total bibit yang sudah digelontorkan oleh Pemkab sejak tahun 2014 hingga tahun 2017 ini.
Menurut Donny yang juga sekretaris DPC Partai PDI P Kabupaten Bojonegoro tersebut, Pemkab dinilai tidak cukup meyakinkan DPRD dengan melihat evaluasi selama ini. Mulai dari sasaran hibah hingga pemetaan wilayah terkesan tidak terukur dan terarah.
"Dibagi langsung ke semua warga tidak terpusat, misal juga di wilayah selatan apa mungkin diberikan di sana dan diminta tanam jambu,” jelasnya.
Selain Donny, beberapa anggota Banggar DPRD lain juga mengkritisi program hibah tersebut. Mereka adalah Sukur Priyanto, Anam Warsito, Mochlasin Affan dan Ali Mustofa. Dengan melihat fakta tersebut, akhirnya DPRD memastikan memangkas pengajuan program hibah Disperta Rp1 miliar dari total pengajuan keseluruhan progam sebesar Rp1,6 miliar tersebut. (pin/moha)