Pengisian Perangkat Desa Bojonegoro
UNNES Tandatangani Kontrak Kerjasama Pelaksanaan Pengisian Perangkat Desa di Bojonegoro
Kamis, 28 September 2017 21:00 WIBOleh Redaksi
Oleh Redaksi
Bojonegoro Kota – Penandatangan kerja sama antara Pemkab Bojonegoro dengan Universitas Negeri Semarang mengenai pengisian perangkat desa dilakukan hari ini, Kamis (28/09/2017) di Pendapa Malowopati. Dari Pemkab diwakili oleh Tim kordinator Pengisian Perangkat Desa Drs Khamim sementara dari UNS diwakili oleh Drs Martono selaku Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan. Diketahui pihak UNNES adalah Panitia Pelaksana Pengisian Perangkat Desa di Kabupaten Bojonegoro tahun ini.
Tahun ini kekosongan perangkat desa di Bojonegoro mencapai 1152. Dari jumlah itu jumlah pelamar mencapai 7659 orang. Dengan rincian sekretaris Desa lowongan 192 dengan pelamar mencapai 1771, urusan perencana lowongan 304 pelamar 1958, urusan keuangan lowongan 109 pelamar 650. Urusan TU dan umum lowongan 27 dan pelamar 204 orang, seksi pemerintahan lowongan 94 dan pelamar 615. Seksi Kesejahteraan lowongan 76 pelamar 459, seksi pelayanan lowongan 88 dan pelamar 456 serta kepala dusun lowongan 176 lowongan 940 orang.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro Soehadi Moeljono dalam sambutannya memperingatkan agar panitia bekerja secara maksimal. “Juga harus mampu menepis anggapan adanya titipan, agar semua pihak melaksanakan dengan benar, jangan jeda apapun yang menimbulkan kecurigaan sehingga timbul rasa tidak percaya sehingga tidak ada saling curiga. Bupati meminta pihak polres dan kajari untuk mengawasi dan melakukan hal jika ditemukan sesuatu yang tidak sesuai prosedur,” katanya.
Sementara Drs Martono berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang telah mempercayai Universitas Negeri Semarang untuk menjadi panitia. “Kami akan melakukan seleksi ini dengan sebaik baiknya. Hari ini juga kami mengumumkan hasil seleksi tenaga BLUD se Pemerintah Provinsi Semarang,” katanya.
Dia juga menegaskan selama ini pihaknya tidak pernah membuka bimbingan, kontak terbuka apalagi bisa meloloskan. Jika ada pihak yang mengatasnamakan pihaknya apalagi berani menunjukkan tanda maka agar berhati hati itu adalah oknum oknum yang hendak memanfaatkan.
“Dan jika ditemukan hal itu agar segera melapor kepada pihak terkait,” katanya.
Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro SH SIK MSi, mengatakan senada. Kapolres mengingatkan bahwa jujur itu sulit dan kepercayaan itu mahal harganya. Kepolisian akan selalu mengawasi, memantau dan mengamankan. Pihaknya mengakui bahwa sudah ada orang yang tertipu. Tim desa agar membantu memberikan informasi dan iimbauan. Jangan sampai setelah pengumuman dilakukan banyak laporan yang masuk ke pihaknya. “Hati hati agar tidak terbujuk rayu pihak pihak yang memanfaatkan kesempatan. Kami akan melakukan pengawasan secara ketat. Fokus melakukan pemantauan mulai proses penggandaan soal, pendistribusian dan koreksi. Untuk transportasi dan distribusi akan dilakukan secara ketat,” katanya. (red)