Kunjungi Blora, Wakil Gubernur Jateng Bahas Penanggulangan Kemiskinan
Sabtu, 07 Oktober 2017 16:00 WIBOleh Priyo Spd
Oleh Priyo Spd
Blora - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko berkunjung ke Blora Jumat (06/10/2017) kemarin. Wagub yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Jateng ini langsung memimpin rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan di pendapa rumah dinas Bupati Blora Djoko Nugroho.
Bupati Djoko Nugroho dan Wabup H Arief Rohman, Sekda Drs Bondan Sukarno MM, Kepala Bappeda Jateng Ir Sujarwanto Dwiatmoko, jajaran Forkopimda, Kepala OPD, Camat dan Kepala Desa se Kabupaten Blora turut serta dalam rapat tersebut.
Rapat diawali paparan Bupati Djoko Nugroho tentang prosentase penduduk miskin di Blora dari tahun ke tahun. Tahun 2016, tingkat kemiskinan Kabupaten Blora yang menempati peringkat ke 21 dari 35 kabupaten kota se Jateng sebesar 13 persen atau 113 ribu jiwa dari total penduduk 985.978 jiwa.
“Alhamdulillah setiap tahun kemiskinan di Blora selalu menurun dimana tahun 2012 sebesar 15,11 persen kini menjadi 13,33 persen. Meskipun belum besar, upara penanggulangan kemiskinan ini akan terus kita dorong agar bisa di naik di atas rata-rata provinsi. Berbagai macam program kita susun untuk ngroyok kemiskinan itu. Begitu juga bansos harus diberikan kepada warga miskin yang jumlahnya 113 ribu jiwa tadi. Kalau tidak berarti sama dengan pidana, karena diberikan tidak kepada yang berhak,” ucap Bupati.
Adapun beberapa upaya penanggulangan kemiskinan menurut Bupati adalah percepatan pemenuhan infrastruktur dasar seperti pembangunan rumah tidak layak huni, listrik masuk desa, dan pembangunan infrastruktur jalan desa hutan. Selain itu ada juga pemberian BOS daerah untuk pendidikan SD hingga SMP sederajat, Jamkesda, Pelaksanaan TMMD hingga bansos untuk lansia miskin.
“Kemiskinan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun juga dunia usaha. Oleh sebab itu kami minta perusahaan atau BUMN/BUMD bisa ikut berperan aktif menyalurkan program CSR untuk menekan kemiskinan di desa-desa hutan. Termasuk kepada ASN itu jangan ikut ikutan beli elpiji melon. Ayolah sadar di hati masing-masing, elpiji melon itu untuk warga miskin. Jangan rampas hak mereka,” tegas Bupati.
Menanggapi paparan Bupati, Wagub Heru Sudjatmoko, orang nomor dua di Jawa Tengah ini pun mengapresiasi tekad Pemerintah Kabupaten Blora dalam hal pengentasan kemiskinan yang ditandai dengan dimulainya pembangunan jalan jalan desa hutan, listrik masuk desa, hingga memaksimalkan CSR perusahaan/swasta.
“Saya mengapresiasi pertumbuhan ekonomi di Blora relatif tinggi dan inflasi rendah. Jalan provinsi sudah dibangun baik di Blora. Sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Butuh kerja keras dan kerja sama antara Pusat, Provinsi dan Pemkab untuk mengatasi kemiskinan ini. Program yang dibuat harus sinkron,” ujar Wagub Heru Sudjatmoko.
Kemiskinan, menurut Wagub Heru Sudjatmoko, berhubungan erat dengan pemerataan, sehingga butuh kerja sama yang agar ekonomi kuat. Miskin, kata Wagub, tidak terlepas dari pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan sehingga maju. Miskin, disebabkan faktor lingkungan yang tidak memadai, bisa lingkungan keluarga atau sosial.
“Dalam pengentasan kemiskinan yang terpenting adalah mengusahakan ekonomi, kesehatan dan pendidikan serta memberikan ketrampilan, sehingga yang miskin berkecukupan,” kata Wagub.
Menurutnya gotong royong sangat penting dalam menangani kemiskinan. Ia menegaskan bahwa warga miskin harus kerja, sehat, sekolah dan ikut program keluarga berencana.
Pada kesempatan tersebut Wakilnya Gubernur Ganjar Pranowo ini secara simbolis menyerahkan bantuan sosial pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) Tahap I dari Pemprov Jateng sebanyak 62 unit, dengan nilai per rumah Rp 10 juta rupiah. Bantuan diserahkan kepada Bupati Djoko Nugroho.
Rakor lebih semangat ketika sejumlah Kepala Desa dan Camat diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan. Diantaranya Kades Jurangjero Kecamatan Bogorejo, Kades Bangkleyan Kecamatan Jati, Kades Kalinanas Kecamatan Japah, Kades Kamolan Kecamatan Blora serta Camat Japah.
Kades Bangkleyan berharap pembangunan infrastruktur di desanya terus dilanjutkan. Sujadi, Kades Kamolan meminta saran dan solusi pemberdayaan karang taruna. Kemudian Kades Jurangjero, Juwartik meminta pembangunan infrastruktur jalan desa ditingkatkan.
Sementara Camat Japah Kiswoyo, meminta agar penerangan jalan dari wilayah Kecamatan Japah hingga Pucakwangi Kabupaten Pati diperhatikan dan ditambah karena gelap jika malam hari.
Di tempat yang sama perwakilan komunitas diifabel Blora, Sukandar meminta peralatan seperti mesin jahit untuk membuat pakaian jadi dari kain batik yang telah dibuatnya. (teg/moha)