Hingga November 2017, di Bojonegoro Terdapat 215 Penderita DBD, 8 Orang Meninggal
Minggu, 10 Desember 2017 20:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Bojonegoro Kota - Hingga akhir bulan November 2017, jumlah pengidap Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bojonegoro tercatat mencapai 215 orang dan 8 orang penderita meninggal dunia. Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, dr Whenny, pada Sabtu (09/12/2017).
Dokter Whenny menjelaskan bahwa memasuki peralihan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan, penyakit DBD berpotensi meningkat. Untuk itu dokter Whenny berharap, agar masyarakat jangan membiasakan buang kaleng sembarangan, harap dikubur, bak air di rumah ditutup dan lakukan juga pengurasan supaya nyamuk tidak bertelur.
“Dengan melakukan itu, perkembangan nyamuk aedes aegypti akan berkurang dan diharapkan penyakit DBD akan dapat terhindarkan.” terangnya.
Berdasarkan jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bojonegoro dan laporan dari Puskesmas se Kabupaten Bojonegoro, jumlah pengidap Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai 215 orang dan 8 orang meninggal dunia.
“Sebagian besar pasien yang diserang nyamuk aedes aegypti itu adalah anak-anak.” jelasnya
Wheny memperkirakan pada bulan Desember ini, pasien DBD akan meningkat sebab bulan Desember ini adalah awal mulainya musim hujan dan puncak serangan nyamuk aedes aegypti biasanya pada bulan Januari,
“Sebab bulan tersebut biasanya curah hujan cukup tinggi sehingga berdampak pada perkembangan nyamuk.” imbuhnya
Masih menurut dr Whenny, di Bojonegoro penderita DBD cukup tinggi tiap tahunnya, sebab setiap memasuki musim hujan dipastikan air Bengawan Solo akan naik dan sebagian wilayah dilanda banjir.
“Saat banjir melanda wilayah Bojonegoro tersebut, biasanya nyamuk meningkat dan berdampak pada meningkatnya penderita DBD," pungkasnya. (mol/imm)