Kasus HIV/AIDS di Bojonegoro Semakin Mengkhawatirkan
Senin, 22 Januari 2018 12:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro - Kasus penularan penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Bojonegoro semakin mengkhawatirkan. Kondisi ini mulai mengancam di Bojonegoro. Saat ini total penderita HIV/AIDS di Bojonegoro sudah mencapai 1.045 kasus.
Beberapa kawasan di Bojonegoro yang sebelumnya berdiri tempat-tempat lokalisasi menjadi kantong-kantong (sumber) kemunculan penyakit HIV/AIDS. Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro menunjukkan, angka kasus HIV/AIDS di beberapa kawasan seperti eks lokalisasi Kalisari, eks lokalisasi Blom M menjadi tempat tertinggi untuk penularan penyakit mematikan tersebut.
"Kasus HIV/AIDS banyak ditemukan saat pihak penegak hukum melakukan razia dan saat dilakukan test maka di titik titik eks lokalisasi pasti menemukan kasus baru," ungkap Dr Whenny Dyah Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bojonegoro, Senin (22/01/2018).
Selain itu, pihaknya menjelaskan penularan HIV/AIDS terjadi di wilayah hot spot seperti tempat hiburan dan tempat yang dijadikan praktik prostitusi di wilayah Bojonegoro. Pihaknya prihatin terhadap tingginya kasus HIV karena penularan sudah sampai pada pihak ketiga yakni ibu rumah tangga dan bayi.
Dr Whenny Dyah menambahkan memang lokalisasi di wilayah Bojonegoro sudah ditutup, namun hingga saat ini masih terjadi penularan dan aktivitas di wilayah tersebut sehingga menimbulkan penularan HIV. Orang yang mengidap HIV secara kasat mata tidak terlihat sakit. Sebab, mereka bisa beraktivitas normal. Mereka baru terlihat sakit ketika dilakukan pemeriksaan.
Masih menurut Dr Whenny, penularan HIV/AIDS tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual. Seks berisiko di antaranya adalah pemuasan nafsu di lokasi prostitusi. “Sehingga kami harapkan masyarakat Bojonegoro tidak lagi melakukan hubungan seks di tempat eks lokalisasi,” ujarnya. (mol/kik)