PMII Sunan Giri Bojonegoro Gelar Pelatihan Kader Dasar
Senin, 30 April 2018 10:00 WIBOleh Redaksi
Oleh Redaksi
Bojonegoro (Sumberrejo) - Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK-PMII) Sunan Giri Bojonegoro, mulai Sabtu (28/04/2018) hingga Rabu (02/04/2018), menggelar Pelatihan Kader Dasar (PKD) di Ponpes Darussalam, Dungmas Kedungrejo Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan tersebut dilaksanakan guna meningkatkan basis intelektual dan literasi pada diri setiap kader.
Pelatihan yang mengusung tema, “The Power Of Struggle For Regeneration Intellectual and literacy” tersebut dibuka oleh Pengasuh PonPes Darussalam, Kiai Muthohar SPd I dan dihadiri Ketua Cabang PMII Bojonegoro M. Kamaluddin SH.
Ketua Panitia A Fikri Jauhari Azzain, mengucapkan banyak terimakasih pada seluruh panitia yang telah merelakan waku, tenaga, serta pikiran guna mensukseskan pelatihan. Seluruh panitia masih jauh dari kata sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah.
"Saya meminta maaf karena penyediaan fasilitas yang kurang memuaskan untuk para peserta PKD baik dari Internal PMII Sunan Giri maupun delegasi dari komisariat luar Bojonegoro," ucapnya.
Siti Ainur Rodhiyah, Ketua Komisariat PMII Sunan Giri Bojonegoro menyampaikan bahwa PKD merupakan jenjang pengkaderan formal kedua setelah Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba). Anggota PMII yang telah mengikuti pelatihan kader dasar, telah dianggap sebagai seorang kader, pejuang, serta agen perubahan sebagai pemegang nasib PMII di Rayon, Komisariat, Cabang bahkan Indonesia sendiri. Hal ini Selaras dengan pola pengkaderan PMII Sunan Giri selama satu tahun kepengurusan yakni meningkatkan basis intelektual dan literasi pada diri setiap kader.
"Maka kami panitia PKD merumuskan tema dengan makna kekuatan perjuangan untuk regenerasi intelektual dan literasi. Selain menumbuhkan ghiroh berjuang, kami berharap para kader juga mampu berfikir secara sistematis lewat literasi yakni membaca dan menulis," ucapnya dengan nada tegas.
Sementara itu, Ketua cabang PMII Sunan Giri Bojonegoro menyampaikan apresiasi terhadap pengurus komisariat yang mampu menciptakan pola pengkaderan sesuai perkembangan zaman. Literasi menjadi salah satu gagasan untuk membentuk karakter, pemikiran, dan keintelektualan para kader melalui gerakan nyata.
"PMII Sunan Giri harus lebih peka terhadap situasi dan problem yang terjadi di kabupaten Bojonegoro," ujar M Kamaluddin. (red/imm)