Bhayangkari Cabang Tuban Gelar Baksos Deteksi Dini Kanker Serviks
Sabtu, 11 Agustus 2018 18:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Tuban - Dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke 66 tahun 2018, Bhayangkari Cabang Tuban bekerja sama dengan STIKE NU Tuban, pada Sabtu (11/08/2018) pagi, menggelar Bakti Sosial Deteksi Dini Kanker Serviks, berupa tes IVA atau deteksi dini kanker leher rahim (serviks) dan Sadanis atau pemeriksaan payudara dengan tenaga medis.
Selain kegiatan bakti sosial, dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatangan komitmen Kampus Bebas Narkoba dan Radikalisme.
Acara yang digelar di Gedung AKBID Stikes NU Jalan Diponegoro Tuban tersebut dihadiri Ketua Bhayangkari Cabang Tuban Nyonya Nany Nanang Hayono, Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono SH SIK MSi, Pejabat utama Polres Tuban, Ketua STIKE NU Tuban, Dr H Miftahul Munir SKM MKes DIE, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Hj Endah Nurul K ST MKes, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Tuban, Dri Yuli Hartiningsih dan dihadiri anggota Bhayangkari Cabang Tuban.
Ketua Stikes NU Tuban Dr H Miftahul Munir SKM MKes DIE, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kanker serviks merupakan salah satu pembunuh utama bagi perempuan.
Untuk mendeteksi sejak dini, perlu dilakukan sebuah uji medis yang dapat memeriksa kondisi sel-sel pada serviks (leher rahim) melalui pemeriksaan rutin, agar perubahan sel-sel yang mungkin bisa berkembang menjadi kanker atau sudah menjadi kanker, bisa terdeteksi.
“Untuk menghindari atau mencegah bahaya kanker servik sejak dini pada kaum ibu, papsmear itu sangat penting dan berguna untuk mendeteksi apabila seorang wanita menderita kanker serviks,” jelasnya.
Terkait penyalahgunaan nnarkoba, kampus Stikes NU Tuban telah komitmen untuk tidak menggunakan obat-obat terlarang. Sementara, terkait radikalisme, atau ajaran-ajaran radikal, di Stikes NU Tuban sangat tidak dibolehkan.
“Di Kampus ini ada materi kuliah anti narkoba, anti radikalisme dan anti korupsi.” jelasnya
Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono SH SIK MSi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa jumlah kasus atau penderita kanker serviks di Indonesia menempati nomor dua tertinggi di dunia.
“Kami berharap semua sehat, semoga yang kita lakukan hari ini mendapatkan berkah dan barokah serta ridho dari Allah SWT.”
Terkait penyebaran paham radikal di lingkungan perguruan tinggi, para mahasiswa harus terus diingatkan agar tidak mudah terpengaruh paham radikalisme.
“Upaya untuk membentengi lingkungan perguruan tinggi dari penyebaran paham-paham radikal harus terus dilakukan.” pesannya.
Sementara itu, Ketua Bhayangkari Cabang Tuban Nyonya Nany Nanang Hayono, mengawali sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Kepala Stikes NU yang telah memberi dukungan dalam giat tersebut.
Menurut Nyonya Nany, tujuan digelarnya kegiatan tersebut adalah untuk menghindari atau mencegah bahaya kanker serviks sejak dini pada kaum ibu dalam rangka mendorong upaya nasional dan internasional untuk menekan jumlah korban akibat kanker serviks.
“Papsmear itu sangat penting dan berguna untuk mendeteksi apabila seorang wanita menderita kanker serviks,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, terdapat 100 orang yang akan diperiksa.
“Silakan melakukan pemeriksaan dan semoga hasil pemeriksaan sesuai harapan kita yaitu negatif atau tidak terdeteksi.” pungkasnya. (red/imm)