Warga di Tuban Tuntut KPU RI Buka Pendaftaran Capres-Cawapres Independen
Kamis, 03 Januari 2019 20:00 WIBOleh Achmad Junaidi Editor Imam Nurcahyo
Tuban - Kurang lebih 50 orang warga yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tikus Pithi Hanoto Baris (TPHB) Tuban, pada Kamis (03/01/2019), melakukan unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Tuban. Warga menuntut agar dalam Pilpres 2019, KPU RI melaksanaan pembukaan pendaftaran calon presiden dan wakil presiden dari jalur Independen.
Dalam aksi tersebut, para pengunjuk rasa membawa sejumlah bendera merah putih dan spanduk atau banner bertuliskan: Gerdoe 2019 Melu Mas Tuntas Kita Kembalikan Kejayaan Nusantara Wilwatikta.
Koordinator aksi Moh Musid Adnan mengungkapkan, tujuan dari aksi ini ialah menuntut agar dalam pilpres 2019, KPU RI membuka pendaftaran calon presiden dan wakil presiden dari jalur Independen.
Selanjutnya TPHTB meminta agar calon presiden yang mereka usung, nantinya dapat mendaftarkan diri dan dapat mengikuti Pilpres 2019, yang akan digelar pada 17 April 2019 mendatang.
"Kami meminta KPU RI membuka pendaftaran melewati jalur indenpenden" tutur Musid.
Sementara itu, Komisioner KPUD Kabupaten Tuban, Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Yayuk Dwi S, mengatakan, memang sehari sebelumnya LSM dari TPHB sudah memberikan informasi bahwa akan melakukan aksi damai di kantor KPUD Tuban, dengan tujuan agar diadakanyan pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden dari independen.
"Mereka ingin menyuarakan aspirasinya itu, dan mereka meminta agar KPU RI membuka pendaftaran calon presiden perseorangan," tutur Yayuk.
Namun, lanjut Yayuk, sebagai penyelenggara pemilu, KPU juga sebagai penyelenggara undang undang, dalam hal ini, harus berdasarkan perundang-undangan Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan juga berlandaskan peraturan KPU yang sudah ada.
"Dasar pelaksanaan pemilu 2019 ini adalah Undang undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Jadi tidak ada capres dan cawapres yang mendaftar diri secara independen," pungkas Yayuk. (red/imm)