Virus Corona
Update Corona Blora: OTG 131, ODP 90 Meninggal 1, PDP 10 Meninggal 3, Positif 4 Meninggal 2
Minggu, 03 Mei 2020 15:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Update perkembangan virus Corona (Covid-19) Kabupaten Blora hari Minggu (03/05/2020), disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Blora, HM Dasum SE MMA, yang juga selaku Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora.
Bertempat di media center Posko GTPP Covid-19 Kabupaten Blora, dengan didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan dan Sekretaris Dinsos P3A, HM Dasum menyampaikan bahwa untuk jumlah orang tanpa gejala (OTG) di Kabupaten Blora tetap sebanyak 131 orang. Untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 90 orang, yang tersebar di 16 kecamatan di Kabupaten Blora.
Jumlah kumulatif ODP hari ini sebanyak 848 orang, atau bertambah 1 orang jika dibanding hari sebelumnya. Sementara yang dinyatakan telah selesai dalam pemantauan sebanyak 764 orang atau bertambah 9 orang dari hari sebelumnya, dan meninggal dunia 1 orang.
Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) jumlah kumulatif tetap sebanyak 17 orang, dengan keterangan yang dinyatakan sehat atau selesai dalam pengawasan sebanyak 4 orang, yang meninggal dunia (negatif) 1 orang, meninggal dunia hasil lab belum keluar 2 orang dan yang masih dalam pengawasan ada 10 orang.
Sementara untuk yang terkonfirmasi positif virus Corona tetap sebanyak 4, dengan keterangan 2 orang telah meninggal dunia dan 2 orang masih dalam perawatan.
“Yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada 4, 2 masih dalam perawatan, dan 2 meninggal. Sedangkan untuk positif rapid-test ada 12, PDP yang masih pengawasan ada 10, ODP yang masih pemantauan ada 90, dan OTG masih ada 131. Adapun pemudik hingga semalam sudah mencapai 28.695, ada penambahan 226 jiwa,” tutur HM Dasum.
Ketua DPRD Kabupaten Blora, HM Dasum SE MMA, saat menyampaikan update perkembangan terbaru kondisi persebaran virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Blora. Minggu (03/05/2020)
Atas kondisi tersebut pihaknya memohon agar masyarakat menunda niatan dalam melaksanakan mudik, dan yang habis bepergian dari luar kota diminta untuk melakukan isolasi diri secara mandiri selama 14 hari.
“Hal ini demi kepentingan kita bersama dalam rangka menekan jumlah persebaran virus Corona yang ada di Kabupaten Blora. Tidak tentu tidak ingin virus ini semakin tersebar dengan mudahnya. Kuncinya ada di diri kita masing-masing,” lanjutnya.
Selanjutnya, dirinya mengingatkan bahwa saat ini banyak masalah baru yang muncul akibat pandemi ini, yakni masalah sosial dan ekonomi.
“Marilah menengok kanan kiri lingkungan kita, bila yang sedang kesulitan ekonominya mari kita bantu, bila ada yang belum bisa makan mari kita beri makan, bila ada yang belum memakai masker mari kita beri masker. Mari kita secara bersama-sama peduli dengan pandemi ini,” kata HM Dasum.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto SKM MKes dalam keterangan pers nya menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan tracking pada kasus positif keempat yang berasal dari Desa Singget, Kecamatan Jati.
“Dari kasus pertama yang meninggal dari Kunden, kita dapatkan 4 orang rapid test positif, kita tunggu hasil swab-nya. Sedangkan kasus meninggal kedua atau kasus keempat yang dari Desa Singget setelah ditracking ada sekitar 25 orang yang pernah kontak dengan korban, ini secepatnya akan kita rapid test. Semoga tidak ada penularan, baik dari keluarga maupun tenaga medis Puskesmas,” tutur Lilik Hernanto SKM MKes.
Menurutnya, kasus keempat atau kasus meninggal kedua ini sebelumnya dirawat dan meninggal di RSUD Purwodadi. Korban merupakan warga asli Desa Singget (bukan pendatang). Dirinya menyampaikan bahwa korban mempunyai penyakit pengorbit yakni radang paru-paru.
“Sedangkan dua kasus lainnya, yakni kasus kedua dan kasus ketiga masih menjalani perawatan dan proses isolasi. Untuk kasus kedua yang tenaga medis RSUD Blora saat ini masih menjalani isolasi diri mandiri di rumahnya karena kondisinya baik (tidak ada pengorbit), semoga sudah menuju kesembuhan,” kata Lilik Hernanto.
Menurutnya untuk kasus ketiga yang di Desa Kentong, Kecamatan Cepu saat ini sudah dipindahkan untuk isolasi di RSUD Cepu.
“Pasien positif dari Kentong masuk ruang isolasi RSUD Cepu lagi atas pertimbangan dari pihak desa, keluarga dan masyarakat sekitar. Semoga hasil swab selanjutnya nanti bisa negatif. Jika sudah negatif dua kali berturut turut maka baru bisa dipastikan sembuh,” sambung Lilik Hernanto.
Untuk 12 orang positif rapid-test, menurutnya akan mulai dikarantina di Klinik Bakti Padma yang sudah disiapkan khusus sebagai lokasi isolasi. Klinik ini akan digunakan khususnya untuk rapid test positif yang dari kluster Temboro Magetan, yakni ada 8 orang.
“Rencananya mulai besok Senin kedelapan orang yang positif rapid-test dari kluster Temboro Magetan akan kita bawa ke Klinik Bakti Padma,” pungkasnya. (teg/imm)