Kapolres Bojonegoro Datangi Lokasi Perahu Tenggelam di Sungai Bengawan Solo
Rabu, 03 November 2021 15:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Kapolres Bojonegoro AKBP EG Pandia pada Rabu (03/11/2021) mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) tenggelamnya perahu tradisional, yang menghubungkan Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, dengan Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.
Kedatangan Kapolres tersebut untuk berkoordinasi dengan stakeholder terkait, sekaligus untuk memberikan dukungan, baik personel maupun peralatan untuk pencarian korban.
Kapolres menjelaskan bahwa untuk jumlah penumpang perahu yang tenggelam tersebut sementara ini masih belum dapat dipastikan. Saat ini aparat masih meminta keterangan dari para saksi.
“Untuk jumlah penumpang masih dalam pendataan. Kejadian ini masih dilakukan penyelidikan oleh Indonesia Automatic Finger Print Identification System (INAFIS) Sat Reskrim Polres Bojonegoro,” kata Kapolres Bojonegoro.
Kapolres Bojonegoro AKBP EG Pandia saat lakukan kunjungan di lokasi tenggelamnya perahu penyeberangan di Desa Semambung, Kecamatan Kanor. (foto: dak istimewa)
Kapolres menambahkan bahwa kondisi aliran Sungai Bengawan Solo saat ini airnya sedang deras karena banjir kiriman. Kemudian terdapat banyak tumbuhan eceng gondok.
“Sampai saat ini masih dilakukan pencarian oleh petugas gabungan untuk melakukan penyelamatan dan pencarian di lokasi kejadian,” kata Kapolres.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolres Bojonegoro didampingi Wakapolres Bojonegoro dan Kepala BPBD Kabupaten Bojonegoro. (red/imm)
Diberitakan sebelumnya, perahu yang tenggelam tersebut dioperatori oleh Kasihan (60) dan Madiani (58) yang merupakan pembatu operator sekaligus sebagai tukang pungut pembayaran jasa penyeberangan tersebut., yang keduanya merupakan warga Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.
Hingga saat ini, masih belum diketahui secara pasti jumlah penumpang perahu yang tenggelam tersebut. Dan hingga saat ini baru 17 penumpang yang teridentifikasi. Dari 17 penumpang yang teridentifikasi tersebut, 11 orang penumpang dinyatakan selamat, termasuk satu orang tukang perahu bernama Madiani, dan 2 balita berusia 3 dan 4 tahun. Sementara 6 penumpang lainnya yang sudah teridentifikasi, termasuk salah satu operator perahu yang bernama Kasihan, masih dalam pencarian. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo