Minyak Goreng Langka, Produsen Tahu di Bojonegoro Harap Ada Solusi dari Pemerintah
Jumat, 18 Februari 2022 18:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Meskipun dalam beberapa hari ke depan produsen tahu goreng di Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dapat kembali berproduksi setelah mendapatkan pasokan minyak goreng, namun mereka mengaku sampai saat ini belum ada perhatian atau solusi dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng.
Padahal, mereka telah berupaya untuk meminta bantuan kepada pemerintah setempat guna mengatasi kelangkaan minyak goreng, khususnya bagi produsen tahu.
Hal tersebut disampaikan Ketua Paguyuban Produsen Tahu di Kelurahan Ledokkulon, Pranyoto (52), saat menerima pasokan minyak goreng kemasan dari salah satu distributor minyak goreng di Kota Bojonegoro. Jumat (18/02/2022).
Hendry Sanjaya (kiri), pemilik Toko Purnomo, saat secara simbolis serahkan minyak goreng kepada Ketua Paguyuban Produsen Tahu di Kelurahan Ledokkulon, Pranyoto (kanan). Jumat (18/02/2022). (foto: imm/beritabojonegoro)
Pranyoto mengungkapkan bahwa, sebelumnya ada 30 produsen tahu goreng di Kelurahan Ledokkulon, yang berhenti produksi, karena kesulitan mencari minyak goreng. Sementara sebagian produsen tahu yang masih bertahan, harus pontang-panting mencari minyak goreng yang sulit didapatkan agar tetap bisa produksi.
"Harapan saya bersama anggota paguyuban supaya Pemerintah Kabupaten Bojonegoro memperhatikan kami sebagai UMKM. Dengan adanya minyak langka, itu harus ada solusi, ada batuan atau apa. Kami harapkan begitu. Tapi ternyata sampai saat ini belum ada solusi apa-apa." tutur Pranyoto.
Pranyoto menyampaikan bahwa selama terjadi kelangkaan minyak goreng, pihaknya juga telah berkirim surat untuk minta solusi ke Dinas Perdagangan dan UKM Kabupaten Bojonegoro serta Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro.
"Hingga saat ini masih belum ada solusi dari pemerintah untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng." kata Pranyoto.
Menurutnya justru dari pihak pengusaha yang berinisiatif membatu permasalahan produsen tahu di Kelurahan Ledokkulon, Bojonegoro, sehingga puluhan produsen tahu yang sebelumnya berhenti produksi karena kesulitan mendapatkan minyak goreng, kini dapat kembali berproduksi setelah mendapatkan pasokan dari distributor minyak goreng tersebut.
"Alhamdulillah Pak Hendry sama Pak Rudy dari Toko Purnomo bisa menyuplai sehingga memberi angin segar bagi kami. Paling tidak ini bisa untuk dua hari produksi." kata Pranyoto.
Pranyoto juga menyampaikan bahwa kesulitan yang dihadapi para produsen tahu di Kelurahan Ledokkulon saat ini tidak hanya masalah kelangkaan atau mahalnya harga minyak goreng saja, namun juga terkait mahalnya harga kedelai yang saat ini mencapai Rp 10.900 per kilogram. Padahal dalam kondisi normal harga kedelai pada kisaran Rp 7.000 per kilogram. Belum lagi harga bahan bakar kayu yang cenderung naik saat musim penghujan.
"Sudah komplit penderitaan produsen tahu. Dari bahan baku kedelai harganya naik, minyak goreng naik, apalagi musim hujan begini kayu bakar juga ikutan naik." kata Pranyoto.
Suasana distribusi minyak goreng kepada anggota Paguyuban Produsen Tahu di Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota Bojonegoro. Jumat (18/02/2022). (foto: imm/beritabojonegoro)
Diberitakan sebelumnya, anggota Paguyuban Produsen Tahu di Kelurahan Ledokkulon, Bojonegoro mendapatkan pasokan minyak goreng dari Toko Purnomo, salah satu distributor minyak goreng yang berlokasi di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Bojonegoro.
Setidaknya, 300 dus minyak goreng kemasan masing-masing berisi 12 liter, atau sebanyak 3.600 liter, pada Jumat (18/02/2022) sore, didistribusikan ke rumah Ketua Paguyuban Produsen Tahu di Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota Bojonegoro.
Selanjutnya dalam dua hari lagi mereka akan kembali mendapatkan suplai minyak goreng dari toko yang sama, hanya saja dalam bentuk minyak goreng curah, sehingga mereka dalam beberapa hari ke depan dipastikan dapat kembali berproduksi. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo