Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2016
Peringati Bulan K3, Tripatra Gelar First Aid Competition
Kamis, 28 Januari 2016 16:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Kota - Menyemarakkan Bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) 2016 yang jatuh pada Januari ini, PT Tripatra Engineers And Constructors menyelenggarakan lomba keterampilan dan kecakapan Tim Responder (Tim Penolong) antar Sub Kontraktor, atau First Aid Competition.
Lomba yang diikuti perwakilan Sub Kontraktor Tripatra di Area P1 Banyu Urip Project tersebut mendapat respon positif dari para karyawan Sub Kontraktor. Masing-masing Sub Kontraktor mengirimkan tim yang terdiri 4 orang, untuk mengikuti kompetisi. Dalam kompetisi tersebut, disiapkan 3 orang penilai yang diambil dari Tim Medik Tripatra, yakni dr Januar Habibi, Agus Sudarwoko, dan Ismail.
Menurut Communications Specialist PT Tripatra Fajar Shodik, kompetisi tersebut dimaksudkan untuk menguji kembali kecakapan Tim Responder dari masing-masing Sub Kontraktor, jika suatu saat terjadi kondisi darurat, baik di area kerja maupun di luar area.
"Selama empat tahun keberadaan Tripatra di Banyu Urip, kita sudah memberikan pelatihan First Aid Responder kepada kurang lebih 500 karyawan Sub Kontraktor, baik karyawan lokal Bojonegoro, regional, maupun nasional, agar memiliki kecakapan untuk memberikan pertolongan pertama pada saat terjadi keadaan darurat," ujar Fajar Shodik, Kamis (28/01).
Pelatihan yang diberikan selama empat tahun tersebut, tambah Shodik, harus selalu diingatkan kembali. Tujuannya, agar mereka tidak lupa dengan segala ilmu yang sudah diperoleh. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengadakan lomba kecakapan Tim Responder dari masing-masing Sub Kontraktor, bagaimana menangani pasien dalam keadaan darurat.
"Dalam kompetisi ini, penilaian utama didasarkan pada kecepatan penanganan, ketepatan alat dan tindakan, serta skill teknis yang mereka kuasai, setelah sebelumya mereka mendapatkan training dari Tripatra," ungkap Shodik.
Dalam pelaksanaannya, kompetisi dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi tertulis, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh tim penilai. Kemudian dilanjutkan dengan sesi praktik.
"Yang menarik adalah pada saat sesi praktik. Peda sesi ini, tim penilai sengaja memberikan waktu yang singkat dengan meminta kepada para peserta untuk mempercepat tindakan. Hal ini memang disengaja, untuk menguji konsentrasi peserta," papar pria asal Pekalongan itu.
Hasilnya, beberapa peserta mengakui masih merasa panik, ketika diminta untuk melakukan pertolongan pertama dalam waktu yang relatif singkat. Ditambah dengan teriakan tim penilai yang meminta mereka melakukan dengan lebih cepat.
Pada akhir sesi, tim penilai memberikan evaluasi. Salah satunya mengingatkan kembali kepada para peserta mengenai pentingnya menghindari kepanikan. Sebab, sepintar apapun seseorang, ketika panik akan kesulitan mengingat segala hal yang sudah dipelajari dalam praktik. (rul/tap)