Lagi, 2 Penderita DBD Meninggal Pada Februari Ini
Jumat, 12 Februari 2016 13:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - Selama musim penghujan, ancaman penyakit menular Demam Berdarah Dengue (DBD) akan terus terjadi. Setelah 3 orang meninggal pada Januari lalu, bulan ini menyusul 2 penderita DBD lainnya yang meninggal.
Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Bojonegoro, pada Januari kemarin tercatat 116 orang menderita penyakit DBD, dan 3 di antaranya meninggal dunia. Februari ini muncul kasus 17 penderita DBD, dan 2 penderita telah meninggal dunia.
"Dua penderita demam berdarah yang meninggal ini bukan orang dewasa atau balita, melainkan anak-anak usia 7 sampai 15 tahun," terang Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes Bojonegoro dr Wenny Diah ketika ditemui beritabojonegoro.com (BBC) di kantornya, Jumat (12/02).
Hal ini disebabkan, lanjut dr Wenny, orangtua kurang perhatian terhadap sakitnya anak usia 7-15 tahun. Ketika panas, hanya dikira panas biasa. Anak-anak tersebut tidak mau makan dibiarkan saja. Berbeda sekali ketika balita yang panas, maka orang tua sigap membawa ke dokter atau puskesmas.
Sikap inilah yang membuat anak-anak usia 7-15 terlambat ditangani. Padahal menurut dr Wenny pertolongan pertama pada demam adalah memberikan air putih sebanyak-banyaknya. "Pada pasien demam, minum air putih yang banyak. Makannya juga. Bila anak tidak mau makan harus dipaksa agar mau makan," tandasnya.
Selain itu dr Wenny terus mengimbau kepada masyarakat agar memperhatikan lingkungan sekitar rumah. Terutama menggalakkan perilaku 3M, yaitu membersihkan kamar mandi, menutup penampungan air, dan mengubur sampah yang bisa menampung air hujan di mana nyamuk Aedes Aigepty biasa berkembang biak. (ver/tap)