Pelajar SMA Terima Dana Bantuan dari Tiga Sumber
Kamis, 18 Februari 2016 08:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - Pelajar di Kabupaten Bojonegoro yang duduk di bangku SMA, SMK, atau Madrasah Aliyah (MA) mendapatkan kucuran dana dari tiga sumber sekaligus. Dana tersebut bersumber dari Program Indonesia Pintar untuk siswa miskin, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan untuk semua siswa.
Kepala Bidang SMP/SMA/SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bojonegoro, Puji Widodo mengungkapkan, bantuan dana tersebut diharapkan anak usia sekolah tidak ada yang putus sekolah atau saat lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih mau melanjutkan ke jenjang berikutnya.
"Bantuan itu merupakan salah satu bentuk upaya untuk menekan anak putus sekolah dan anak usia sekolah ini bisa terus bersekolah," ujar Puji Widodo.
Tiga sumber dana bantuan bagi para siswa setara tingkat SMA itu yakni dari dana pemerintah pusat melalui Program Indonesia Pintar (PIP) senilai Rp1 juta bagi siswa yang termasuk tidak mampu. Selain PIP dana untuk siswa yang bersumber dari pemerintah pusat yakni, Bantuan Operasional Siswa (BOS). "Kalau BOS ini diberikan kepada semua siswa," katanya.
Sementara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro sendiri menyediakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan untuk siswa tingkat SMA di Bojonegoro. Bantuan itu diberikan kepada semua pelajar tingkat SMA di Bojonegoro per tahun sebesar Rp 2 juta. Mekanismenya, bantuan dicairkan melalui desa dan dicairkan melalui rekening siswa.
"Pencairannya dibagi dua kali pencairan per tahunnya. Pencairan pertama senilai Rp1 juta," ungkapnya.
Bantuan DAK Pendidikan itu harapannya bisa digunakan siswa untuk penunjang sekolah seperti membeli peralatan sekolah, baik seragam, tas, buku dan lain-lain. Namun dana yang akan ditransfer setiap kali pencairan hanya senilai Rp 500.000. Sedangkan sisanya langsung diberikan kepada sekolah untuk pembayaran sekolah, seperti pembayaran SPP, maupun buku paket.
"Uang Rp 500.000 yang diterima siswa itu diharapkan bisa digunakan kepentingan pribadi untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Bukan untuk kebutuhan lain," harapnya.
Sementara jumlah siswa penerima DAK Pendidikan dari Pemkab Bojonegoro sebanyak 49.445 siswa dengan total anggaran yang disediakan sebesar Rp 98,68 miliar. Jumlah siswa tersebut diperoleh dari data masing-masing desa. Sebab, pendataannya dilakukan melalui desa. "Pendataannya dari desa, karena khusus pelajar dari Bojonegoro. Siswa yang sekolah di luar Bojonegoro juga memperoleh bantuan itu," katanya.
Tahun 2016 ini rencananya akan dicairkan pada akhir Februari hingga awal Maret. Minggu depan rencananya Dinas Pendidikan akan mengumpulkan kepala sekolah yang ada di Bojonegoro untuk diberikan sosialisasi terkait pencairan DAK Pendidikan. Sesuai dengan kalkulasi yang dilakukan Dinas Pendidikan, per tahun biaya sekolah rata-rata senilai Rp 2,7 juta.
"Maka dengan adanya tiga sumber bantuan dana ini siswa tetap bisa bersekolah tanpa memikirkan biaya pendidikan," pungkasnya. (ver/kik)