Seminar Anticorruption and Democracy Outlook
Kang Yoto : Mengapa Kita Perlu Lembaga Anti Korupsi yang Kuat?
Selasa, 15 Maret 2016 19:00 WIBOleh Betty Aulia
Oleh Betty Aulia
Kota-Dalam seminar nasional Anticorruption and Democracy Outlook yang digelar hari ini, Selasa (15/03) di Jakarta, Bupati Suyoto bicara panjang tentang demokrasi di Bojonegoro. Seminar antikorupsi tersebut digelar oleh Transpararency International Indonesia (TII) yang bekerjasama dengan Selasar.com. Kang Yoto menjadi salah satu pembicara bersama empat tokoh nasional lainnya, mengupas pertanyaan mengapa kita perlu lembaga anti korupsi yang kuat.
Baca Kang Yoto Jadi Pembicara Seminar Antikorupsi di Jakarta
Bagi Kang Yoto, sebagaimana yang disampaikannya dalam seminar tersebut, pencegahan dan pemberantasan korupsi sangat memerlukan partnership antara pemerintah, pebisnis, politisi dan masyarakat sipil dengan lembaga antikorupsi. Lembaga anti korupsi itu termasuk di dalamnya auditor, NGO, koalisi masyarakat sipil dan lembaga penegak hukum.
“Bagi saya, lembaga tersebut dipelukan untuk satu, memudahkan pelaksanaan niat baik. Banyak orang berniat baik lewat politik dan pemerintahan, lembaga anti korupsi sangat membantu niat baik dari rongrongan lingkungan yang korup. Kedua, mekanisme tranparansi dan akuntabilitas menjadi sangat relevan dan urgensinya lebih mudah diterima. Dan ketiga, dengan penguatan dan patnership dg lembaga anti korupsi maka semangat belajar menumbuhkan niat baik dan pembangunan sistem yang melahirkan good and clean governance akan semakin tumbuh subur,” kata Kang Yoto menjelaskan.
Bojonegoro pada tahun 2008 menghadapi tantangan yang panjang seperti kemiskinan, keterbatasan SDM, kualitas birokrasi yang rendah, masih tingginya korupsi, dan lain-lain. Dalam usaha pemberantasan korupsi, Pemkab Bojonegoro selama ini telah bekerja sama antara lain dengan Gerakan Masyarakat Transparansi Internasioanal, EITI, Publish What You Pay, World Bank, NRGI, OGP, UKP4, NGO lokal dan media.
“Apa yang terjadi di Bojonegoro selama 8 tahun terakhir ini menjadi salah satu bukti betapa pentingnya penguatan kelembagaan dan partnership pemerintah dengan lembaga anti korupsi,” kata Kang Yoto melalui pesan WhatsApp.
Semua itu merupakan bentuk pengawasan, baik dari lembaga pengawas pemerintah maupun masyarakat. Hal itu menunjukkan keseriusan dan keberhasilan Bojonegoro untuk mencegah dan menanggulangi korupsi.
“Hasilnya dapat dilihat pada peningkatan kepercayaan publik, pengurangan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan,” tegas Kang Yoto. (ety/moha)