Disdik Minta Sekolah Penyelenggara UNBK Siapkan Genset
Rabu, 23 Maret 2016 08:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Kota – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bojonegoro meminta sekolah penyelenggara ujian nasional berbasis komputer (UNBK) menyiapkan alat genset. Alat penghasil sumber energi itu diperlukan untuk mengantisipasi adanya pemadaman listrik sewaktu-waktu dari PLN.
Selama musim hujan ini pemadaman sering terjadi lantaran jaringan listrik sering tertimpa pohon atau rusak diterjang angin. Pada saat seperti itu, pihak PLN biasanya memadamkan jaringan listrik beberapa saat untuk melakukan perbaikan jaringan. Apabila itu terjadi pada saat pelaksanaan ujian berbasis komputer maka dampaknya bisa mengganggu jalannya ujian.
“Sekolah yang melaksanakan UNBK wajib menyiapkan genset saat ujian berlangsung,” ujar Kepala Bidang SMP/SMA/SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Puji Widodo, Rabu (23/03).
Menurutnya, pemadaman listrik menjadi ancaman bagi pelaksanaan UNBK. Jika aliran listrik putus, maka siswa akan kehilangan banyak waktu untuk mengerjakan ujian. Sebab, waktu untuk mengerjakan soal tetap berjalan meskipun listrik mati.
“Itu berbeda dengan ujian nasional LJK. Jika ada gangguan, waktnya bisa diundur,” ujarnya.
Meskipun mewajibkan lembaga penyelenggara UNBK menyiapkan genset, Dinas Pendidikan tidak menyarankan sekolah untuk membeli alat tersebut. Sebab, harga genset tidak murah. Puji menyarankan agar sekolah menyewa genset. “Kalau beli tampaknya lebih mahal. Lebih baik sewa saja,” ujarnya.
Menurut Puji, tahun lalu sejumlah sekolah UNBK membeli genset dengan harga cukup mahal. Namun, genset tersebut tidak terpakai. Selama pelaksanaan UNBK, tidak ada pemadaman listrik. “Tahun ini kami berharap tidak ada pemadaman listrik saat ujian berlangsung,” ujarnya.
Disdik, lanjut Puji, sudah berkoordinasi dengan PLN terkait hal itu. PLN berjanji tidak ada pemadaman listrik selama UNBK berlangsung.
Tahun ini ada 24 sekolah yang siap melaksanakan UNBK. Pelaksaan UNBK mulai 4 April mendatang. Dia berharap sekolah-sekolah tersebut benar-benar memastikan daya listrik mencukupi. “Jangan sampai listriknya tidak kuat,” tandasnya. (mol/kik)
ilustrasi www.konfrontasi.com