BMKG akan Pasang Detektor Gempa di Pusat Semburan Lumpur Gondang
Minggu, 10 April 2016 21:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Gondang - Semburan air bercampur lumpur dengan bau belerang di area sawah hutan milik Perhutani wilayah Gunung Pedot, petak 172 Kemantren Sukun BKPH Gondang, turut wilayah Dusun Kramat, Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, mengundang perhatian Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Nganjuk.
Pada Minggu (10/04) sore, tim BMKG mendatangi lokasi semburan. Mereka melakukan pengecekan dan menentukan titik kordinat guna pemasangan alat detektor kegempaan di wilayah tersebut. Turut mendampingi tim BMKG, pihak Kecamatan, Polsek, dan Koramil Gondang. Selain itu juga perangkat dan Bhabinkamtibmas Desa Jari. Puluhan warga desa setempat turut menyaksikan persiapan pemasangan alat monitor seismisitas kegempaan tersebut.
Kapolsek Gondang AKP Abu Nandir kepada beritabojonegoro.com menyampaikan, pihaknya sore tadi mendampingi Tim BMKG Nganjuk memonitor semburan air bercampur lumpur di Desa Jari. Tim BMKG melakukan pengecekan ke pusat semburan karena titik semburan dan dampaknya saat ini terus meluas. "Kalau Sabtu kemarin ada 3 titik, sekarang menjadi 4 titik semburan dalam satu area," ujarnya.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro juga mengunjungi pusat semburan lumpur di Desa Jari. Dalam kunjungan itu BPBD menemukan bahwa semburan air bercampur lumpur hitam tersebut sudah mencemari lahan pertanian seluas 2 hektare tanaman jagung dan 0,25 hektare tanaman padi. Kemungkinkan besar petani akan gagal panen.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno, menyampaikan, dampak lebih besar adalah tercemarnya Sungai Kramat di Desa Jari yang mengakibatkan 150 KK yang pada bulan Mei sampai Juni musim tanam bawang merah seluas 50 hektare akan mengalami kesulitan air untuk pengairan. "Jika sampai bulan tersebut masih terjadi semburan. Saat ini debit semburan mencapai 1 liter per detik," jelasnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan perangkat Desa Jari, dan menyarankan untuk dibuat saluran air lebih pendek agar lumpur semburan tidak menggenangi persawahan lebih luas. "Juga mengimbau untuk memasang papan peringatan agar pengunjung tidak mendekat di lokasi semburan," katanya.
Baca berita: Untuk Antisipasi Petugas Memasang Garis Polisi di Area Semburan
Seperti diberitakan, pada Kamis pagi 7 April lalu, sekira pukul 03.00 WIB, telah terjadi semburan air bercampur lumpur yang keluar di tanah garapan Darim, warga Desa Jari, yang saat itu ditanami padi. Lahan itu milik Perhutani wilayah Gunung Pedot, tepatnya Petak 172 Kemantren Sukun BKPH Gondang. Semburan diketahui pertama kali oleh Dasiyo. Saat itu dia sedang menunggui tanaman jagungnya, dan tiba-tiba mendengar suara gelegar. Ketika dicari ternyata dia menemukan 1 titik semburan air bercampur lumpur yang berbau belerang. (mol/tap)
*) Foto petugas Polsek dan Koramil Gondang mendampingi tim BMKG mencari titik kordinat