Penemuan Mayat Bayi di Bengawan Solo
Mayat Bayi Diduga Berasal dari Kabupaten Ngawi
Sabtu, 23 Juli 2016 12:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Kota - Mayat bayi yang ditemukan oleh warga Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan Bojonegoro pada sore sekira pukul 17.00 WIB kemarin, Jumat (22/07) berjenis kelamin perempuan. Bayi malang ini diperkirakan sudah dalam kondisi tidak bernyawa selama sekitar 3 hari dan kemungkinan bukan asal Bojonegoro.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang warga Kelurahan Ledok bernama Munir (30) melihat sosok mayat bayi saat sedang memancing di tepi Bengawan Solo turut tanah kelurahan tempat tinggalnya itu. Kapolsek Kota Kompol Usman MPd datang ke lokasi bersama tim identifikasi Polres Bojonegoro dan segera melakkan pemeriksaan di TKP. Kemudian mayat bayi dibawa ke RSUD sekira pukul 18.00 WIB.
Proses otopsi tidak bisa langsung dilakukan sebab dokter jaga kamar jenazah RSUD masih dalam perjalanan dari luar kota. Baru sekitar pukul 22.00 WIB dr Sardjono tiba dan melakukan otopsi. Otopsi selesai dilakukan sekitar ukul 23.00 WIB.
Tim identifikasi Polres mengatakan bayi sempat hidup. Sebab pada tubuh bayi masih ada tali pusar di jenazah bayi. Serta melihat kondisi tubuh bayi yang sudah melepuh, diperkirakan sudah meninggal sekitar 3 hari yang lalu.
Kemungkinan juga, bayi tersebut berasal dari Kabupaten Ngawi, sebab selama tiga hari baru sampai Bojonegoro. Jenazah panjang rambut 4 cm panjang jenazah 57 cm dan berat badan 250 gram.
“Bayi baru lahir dengan kelahiran normal, kemungkinan lahir langsung dibuang,” kata salah satu dari Tim Identifikasi.
Sementara itu, dr Sarjono mengatakan berdasar pemeriksaan luar, pada jenazah bayi tidak ada bekas penganiayaan. Kemungkinan meninggalnya akibat tenggelam di air. Minum air terlalu banyak dan meninggal.
"Jenazah saat diperiksa, pada paru parunya ada banyak air, sehingga korban meninggal akibat tenggelam,” kata sang dokter.
Dokter Sarjono menambahkan, bayi meninggal diperkirakan sekitar sudah 3 hari ketika ditemukan. Sebab dari busuk dan kulitnya yang mulai mengelupas akibat kepanasan dan kena air bengawan. “Dari perjalanan kematian bayi tiga hari diperkirakan bayi berasal dari Kabupaten Ngawi,” kata dr Sardjono.(mol/moha)