Pendapatan BUMD Bojonegoro Masih Kecil
Selasa, 23 Agustus 2016 10:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro Kota - Jumlah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) induk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro tahun 2016 mencapai Rp 3,8 miliar. Jumlah tersebut, penyumbang terbesar dari dana perimbangan senilai Rp 2,7 miliar.
Kabid Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Bojonegoro, Muhadi mengungkapkan, saat ini penyumbang pendapatan dari BUMD masih kecil.
"Paling banyak dari dana perimbangan pajak maupun sumber daya alam," ujarnya.
Dia menjelaskan, target pendapatan APBD induk dari sektor pendapatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pada tahun 2016 yang sudah mencapai 100 persen di antaranya sektor perbankan. Pendapatan dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) mencapai 100,10 persen atau senilai Rp 12,9 juta.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tercapai 100,16 persen atau Rp 3,15 miliar, BPR Jatim tercapai 2,98 persen atau senilai Rp 5.950.000 dari target Rp 650 juta. PT Asri Dharma Sejahtera (ADS) mencapai 106,30 persen atau senilai Rp 690.930.900 dari target pencapaian Rp 650 juta.
"Sedangkan untuk PT BBS hanya tercapai 9,27 persen atau senilai Rp 203.856.000 dari target Rp 2,2 miliar," jelasnya.
Tercapainya target pendapatan daerah dari sektor perbankan ini menunjukan adanya pertumbuhan ekonomi di Bojonegoro. Namun, dia tidak menekankan kepada BUMD yang tidak memenuhi target. "Kita hanya menerima pendapatan saja," pungkasnya. (her/kik)