Kunjungan Anggota DPR RI di Kedungadem
Jika Harga Cukai Naik, Petani Tembakau Gulung Tikar
Kamis, 25 Agustus 2016 18:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kedungadem - Wacana kenaikan harga cukai membuat resah para petani tembakau. Sebab, dikhawatirkan jumlah permintaan tanaman tembakau bakal menurun dan ujung-ujungnya merugikan petani. Keluhan para petani ini disampaikan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Wihadi Wiyanto saat berkunjung ke Desa/Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro, Kamis (25/08/2016).
Salah satu petani, Yano (40) mengungkapkan, dirinya sulit untuk menanam tembakau karena cuaca tidak menentu. Selain itu wacana harga rokok naik menjadi Rp 50.000 menambah dirinya semakin risau. "Kami ingin pemerintah lebih memperhatikan petani tembakau seperti kami," ujarnya.
Menanggapi keluhan petani ini, Wihadi Wiyanto berjanji akan berusaha menolak usul kenaikan cukai rokok. "Memang saat ini pembahasan undang-undang tembakau sedang dilakukan. Kemudian mencuat wacana kenaikan harga pita cukai sehingga harga rokok menjadi Rp 50.000. Kami melihat industri tembakau dalam masa krisis," terangnya.
Apalagi melihat Bojonegoro sebagai penghasil tembakau, saat ini tinggal seperempat saja. Oleh karena itu dia berharap, jangan sampai ada kenaikan cukai. Karena bila naik akan mematikan usaha petani.
"Kenaikan pita cukai tidak akan mempengaruhi industrinya, namun tetap akan merugikan para petani tembakau. Bila daya beli tembakau turun karena permintaan turun, maka produksi pun juga menurun," lanjutnya.
Untuk itu, sebagai wakil rakyat, Wihadi menuturkan, pihaknya akan memberi masukan kepada pemerintah bahwa yang perlu dibantu adalah petani. Wihadi mengamati nasib para petani tembakau sejak dulu hingga kini tak ada perubahan berarti. Berbeda sekali dengan perusahaan rokok yang terus berkembang setiap waktu.
"Petani tembakau tidak bisa kaya, apalagi pekerja di perusahaan. Bila ada kenaikan cukai, maka dikhawatirkan akan ada pengurangan pekerja. Sedangkan industrinya tetap berjalan," ungkap Wihadi.
Ungkapan senada juga disampaikan Wakil Ketua Komisi A DPRD Bojonegoro Anam Warsito, yang mendampingi Wihadi. Dia menegaskan, pemerintah perlu memikirkan masak-masak bila akan menaikan harga cukai. "Karena para petani tembakau juga akan terkena dampaknya," katanya. (ver/tap)
Baca berita: