Semburan Lumpur Panas di Bojonegoro
Disperta: Air Semburan Lumpur Krondonan Tak Berbahaya Bagi Tanaman
Kamis, 01 September 2016 13:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro Kota - Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Bojonegoro menyatakan bahwa air dari semburan lumpur panas Desa Krondonan Kecamatan Gondang tidak berbahaya bagi tanaman pertanian di bawahnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa air semburan lumpur panas Gondang berdasarkan hasil uji laboratrium, mengandung enam parameter yang melebihi baku mutu. Keenam parameter itu Total Dissolve Solid (TDS), Total Suspended Solid (TSS), Chemical Oxygen Demand (COD), Biological Oxygen Demand (BOD), Seng, dan Senyawa Fenol.
Baca berita: Hasil Uji Laboratorium Air Semburan Lumpur Gondang dari BLH Jatim Sudah Keluar
Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro melalui Kabid Produksi Pertanian Zainal Fanani menyampaikan, pihaknya telah mengamati tanaman yang berada sekitar 100 meter dari pusat semburan, dan tidak menemukan kejanggalan. Tanaman tersebut tetap hidup.
"Saya sudah mengunjungi lokasi pertanian di sana, dan melihat tanaman pada jarak 100 meter tetap hidup. Saya kira air semburan yang masuk ke sungai itu tidak berbahaya bagi tanaman," ungkap Zaenal kepada beritabojonegoro.com, Kamis (01/09/2016).
Dia berpendapat, dari enam parameter melebihi baku mutu itu hanya dua yang kemungkinan memiliki pengaruh pada tanaman, yakni Seng dan Senyawa Fenol. Apalagi saat ini debit air yang keluar dari pusat semburan semakin kecil.
Untuk mengujinya, Zaenal mengaku telah mencoba menyiramkan air semburan lumpur ke tanaman kelengkeng. Hasilnya, tanaman kelengkeng tidak mengalami perubahan apa pun dan tetap hidup. "Selanjutnya kami akan mencoba ke tanaman bawang merah, dan mengetahui hasilnya," jelasnya.
Zaenal menambahkan, dengan debit air yang kecil, semua kandungan tersebut mudah mengendap dalam perjalanan menuju areal pertanian. Sehingga air yang digunakan untuk mengairi areal pertanian tidak berbahaya bagi tanaman.
Secara terpisah, Kepala Desa Krondonan Suparji menyebutkan debit air semburan sudah mengecil. "Sampai saat ini, kami tidak menerima adanya keluhan terkait air semburan lumpur yang masuk ke sungai, dan digunakan untuk mengairi tanaman. Tanaman aman-aman saja," katanya. (ver/tap)