News Ticker
  • Peserta Asuransi Usaha Tani Padi di Bojonegoro Capai 11 Ribu Orang di Tahun 2025
  • Enam Gedung Bioskop Pernah Beroperasi di Bojonegoro
  • BKK Linmas Bukan Honor, tapi Biaya Operasional bagi yang Aktif Bekerja
  • Pemkab Bojonegoro Siapkan Aneka Hiburan Libur Nataru Merata di Sejumlah Lokasi
  • Tips Olah Daun Pepaya Tanpa Pahit dengan Ampo dan Soda Kue
  • Tujuh Sekolah di Bojonegoro Raih Adiwiyata Nasional 2025
  • Pisang Ngambon Siap Tembus Pasar Luas Lewat Festival Bertema Kalah Rupo Menang Roso
  • Sopir Truk Tronton Mengantuk Picu Kecelakaan Beruntun di Perempatan Balen, Bojonegoro
  • Pastikan Pembangunan Tepat Sasaran, Pemkab Bojonegoro Gelar Bimtek Pemutakhiran Data
  • Pemkab Bojonegoro Sosialisasikan Suplai Air Bersih di Wilayah Selatan
  • Agak Laen 2: Menyala Pantiku! Tembus 6,5 Juta Penonton, Masuk Lima Besar Film Indonesia Terlaris
  • Pemkab Bojonegoro Sosialisasikan Program P4GN, Upaya Pemerintah Perangi Narkoba di Kalangan Muda
  • PKK Bojonegoro Perkuat Komitmen sebagai Motor Penggerak Kesejahteraan Keluarga
  • Lapas Bojonegoro Gelar Panen Kangkung di SAE LBIC
  • Tetap Bugar dan Bahagia di Usia Senja, Ini Tipsnya
  • Puskesmas Temayang Bojonegoro Raih Top 45 Inovasi Jawa Timur 2025 Lewat Program PELTU Tatang
  • Gubernur Khofifah Luncurkan Bantuan Pendidikan Rp48 M bagi 48 Ribu Siswa Prasejahtera
  • DKPP Bojonegoro Serahkan Alsintan untuk Petani Tembakau Hadapi Cuaca Ekstrem
  • Tips Liburan Nataru di Tengah Cuaca Ekstrem
  • Program Domba Kesejahteraan Pemkab Bojonegoro Disalurkan kepada 1200 Warga
  • BMKG Prakirakan Curah Hujan Meningkat di Jawa Timur Pertengahan Desember 2025
  • Pemkab Bojonegoro Gelar Rakor Persiapan Jelang Nataru 
  • Pemkab Bojonegoro Disiplinkan ASN yang Asyik Ngopi di Jam Kerja
  • Gubernur Khofifah Bawa Jatim Borong Tiga Penghargaan Inovasi Terdepan di IGA 2025
Hikayat Pungli

Hikayat Pungli

Oleh Totok AP

ISTILAH pungli alias pungutan liar kembali naik daun. Apalagi setelah Presiden Jokowi membentuk Satgas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) melalui Perpres Nomor 87 Tahun 2016 pada 21 Oktober lalu.

Katanya, pungli sudah membudaya di negeri ini. Maka harus disapu bersih agar investor tak takut masuk negeri ini. Rakyat jadi susah akibat pungli. Dan, bla...bla...alasan lainnya.     

Sebenarnya, kenapa to pungli mesti diperangi? Dari kaca mata siapa pungli harus diperangi? Untuk kepentingan siapa? Benarkah rakyat susah karena pungli? Seberapa mudaratnya pungli sehingga harus diperangi? Apakah pungli itu memang tak ada manfaatnya?

Pertanyaan-pertanyaan ini terus saja berputar-putar mengelilingi pungli. Tapi biarlah, penulis tak akan cari jawabnya. Sebab memang tak punya kuasa menjawabnya. Biarlah rumput bergoyang yang temukan jawabnya.   

Penulis hanya hendak berkisah. Untuk lebih enaknya, kata “penulis” diganti “saya” aja ya.

Suatu malam, saya bersama istri jalan-jalan di Kota B. Lalu, mampir di 

satu toko yang cukup laris. Usai parkir motor di bahu jalan protokol depan toko, saya dan istri masuk ke dalam toko.

Setelah membeli dan membayar barang, saya dan istri pun balik kanan. Ketika menuju motor, saya lihat ada seorang jukir alias juru parkir dengan seragam dinas lengkap. Saya pun menaiki motor. Sementara istri saya membuka dompet dan menarik keluar lembaran dua ribuan. Saya pun pun menegur, “Jangan dikasih jukir bu, itu termasuk pungli.”

Sebenarnya jukir juga tak akan kutip ongkos parkir. Karena dia paham di Kota B itu ada program parkir berlangganan. Komandannya juga sudah tegas-tegas melarang, jukir jangan sampai mengutip dan menerima ongkos parkir. Kalau sampai terima, maka akan langsung dipecat. Tapi...sssst...itu kalau tertangkap basah. Kalau tak konangan, atau tak dilaporkan ya aman-aman saja.

Kembali pada cerita. Setelah saya tegur, istri malah menjawab dengan nada enteng. "Wo alah pak, wong hanya dua ribu saja kok dianggap pungli segala..., nggak apa-apa lah etung-etung sedekah kepada jukir. Mereka kan sudah jagain motor kita. Dia juga punya keluarga, biar dipakai untuk keluarganya," ucapnya sambil ngeloyor menyerahkan uang dua ribu kepada jukir.

Si jukir mula-mula malu-malu. Tapi dia menerimanya juga sambil tersenyum dan bersemangat menyeberangkan motor saya. Dia tiup peluitnya keras-keras, sekaligus menyilakan saya melanjutkan perjalanan. Tak lupa berucap, "Terima kasih Pak."

Ada kisah satu lagi. Saat itu saya tengah mengurus surat-surat keluarga semacam KK dan KTP ke salah satu kelurahan di Kota B. Setelah menyerahkan surat pengantar dari RT dan RW kepada salah satu pegawai kelurahan, saya diminta menunggu. 

Petugas itu memeriksa dan menanyakan hal-hal seperlunya. Lalu, dia berdiri dan melangkah menuju ruangan kepala kelurahan. Tiga puluh menit kemudian petugas itu keluar dan menyerahkan berkas pengantar pengurusan KK dan KTP ke kecamatan kepada saya.

Karena di depan kantor tertulis semua layanan gratis, maka saya pun langsung mohon diri dan mengucapkan terima kasih. Baru saja hendak melangkah, ada seorang ibu pegawai kelurahan lain yang menegur. 

Nadanya sedikit keras dan menyindir. “Pak, aja lali isi kotak-e.”

Saya paham maksudnya. “Lho mbayar to Bu?” jawab saya nggobloki. “Apa sing gratis jaman saiki, Pak,” ketus si ibu.

Dengan sedikit rikuh saya bertanya, “Berapa, Bu?” Dijawabnya,”Terserah sampeyan.”

Saya pun merogoh saku menarik uang sepuluh ribuan. Tapi saat mau memasukkan kotak yang dimaksud ibu tadi, saya tak menemukannya. “Teng pundi kotak-e, Bu?” tanya saya.

Tak disangka ibu itu langsung menjawab dengan gerakan. “Ning kene lho Pak kotak-e,” ucapnya sambil tangannya menunjuk bagian dadanya. Itu berarti uang itu minta diserahkan kepadanya. Melihat ulah ibu itu rekan pegawai kelurahan lain hanya diam dan senyum.

Maaf selingan. Ulah si ibu itu dengan menunjuk bagian dada mengingatkan penulis pada kebiasaan para bapak-bapak terhadap Ledek atau penari tayub. Dulu, mungkin sekarang tidak lagi, setiap saweran yang ditujukan padanya selalu minta diselipkan ke belahan...(maaf sensor) dadanya alias dibalik kembennya.

Tapi, apakah mungkin ibu pegawai kelurahan itu mau, kalau misalnya penulis nekat menyelipkan uang sepuluh ribu di balik baju dinasnya. Bisa-bisa penulis dihajar dan disangka pelecehan seksual he...he...he.

Kedua kisah tadi, mungkin bisa dijadikan gambaran, meski belum begitu pas, bagaimana sebenarnya situasi pungli itu. Kisah istri saya dengan jukir adalah pungli yang tak sadar. Karena pemberian ikhlas dan bentuk terima kasih pemilik motor.

Sementara bagi jukir, sebenarnya pemberian itu tetap larangan. Tapi kalau namanya dikasih “rejeki” ya rela hati diterima saja. Lumayan untuk tambahan pendapatan. “Ssssst..., tapi jangan dilaporkan ke komandan saya ya,” mungkin ini gerutu si jukir.

Lalu kisah ibu pegawai kelurahan itu, bisa termasuk pungli yang dipaksakan. Dan sudah diketahui, mungkin juga sudah disetujui dan disepakati pimpinan dan lingkungan kerjanya. Sayangnya penulis tak menelusuri, dibagi kepada siapa saja dan berapa, uang yang terkumpul “di kotak” si ibu nanti. Biarlah, lemah teles saja.

Kembali bicara pungli, memang ada dua situasi. Satu sisi diberi tanpa meminta, sisi lain meminta bahkan memaksa, kalau ndak diberi bisa-bisa malah mengancam. Lalu mana yang mesti disapu bersih? Pembacalah yang lebih tahu. (*) 

*) Ilustrasi dari kompasiana.com

Berita Terkait

Videotorial

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Berita Video

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Bojonegoro - Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah dan Ketua DPRD Abdulloh Umar, bersama jajaran Forkopimda Bojonegoro ...

Berita Video

Geopark Bojonegoro Berpeluang Raih UNESCO Global Geopark

Berita Video

Geopark Bojonegoro Berpeluang Raih UNESCO Global Geopark

Bojonegoro - Peluang Bojonegoro Geopark untuk meraih UNESCO Global Geopark (UGGp) cukup besar, karena Bojonegoro mengangkat tema petroleum system paling ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Surabaya - Ketegangan perang dagang (trade war) antara Amerika Serikat dan China kembali memanas pada tahun 2025. Situasi ini seperti ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Eksis

Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin

Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin

Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro menggelar Lomba Bertutur tingkat Kabupaten. Lomba ini berakhir pada Jumat (31/10/2025) kemarin. Sepuluh finalis bersaing memperebutkan ...

Infotorial

Wujudkan Komitmen Berkelanjutan, PEPC JTB Hijaukan Bojonegoro Melalui Aksi Nyata Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia

Wujudkan Komitmen Berkelanjutan, PEPC JTB Hijaukan Bojonegoro Melalui Aksi Nyata Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia

Bojonegoro Memperingati hari menanam pohon indonesia 2025, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Lapangan Jambaran-Tiung Biru (JTB) menegaskan komitmennya dalam menjaga ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Hari Jadi Bojonegoro Ke-348

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, telah mengagendakan sejumlah acara untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-348 yang jatuh ...

Hiburan

Agak Laen 2: Menyala Pantiku! Tembus 6,5 Juta Penonton, Masuk Lima Besar Film Indonesia Terlaris

Agak Laen 2: Menyala Pantiku! Tembus 6,5 Juta Penonton, Masuk Lima Besar Film Indonesia Terlaris

Film komedi Agak Laen 2: Menyala Pantiku! terus menjadi fenomena di bioskop Indonesia. Dirilis pada 27 November 2025, sekuel garapan ...

1765875593.6152 at start, 1765875594.8943 at end, 1.2791738510132 sec elapsed