Kemenhub RI Tegaskan Pembangunan Rel Bojonegoro - Tuban Segera Dilaksanakan
Rabu, 11 Januari 2017 10:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Direktur angkutan dan lalu lintas kereta api Kementerian Perhubungan tegaskan bahwa pengaktifan jalur kereta api Bojonegoro - Tuban akan segera direalisasikan. Kepastian tersebut disampaikan Komisi A DPRD Bojonegoro usai kunjungan kerja di Kemenhub Senin (10/01/2017).
Mereka diterima oleh Direktur Angkutan dan Lalu Lintas Kereta Api Kemenhub RI Zulkifli. Dalam kunker itu, Komisi A membawa aduan masyarakat Bojonegoro yang merasa resah dengan isu simpang siur pengaktifan jalur rel kereta api tersebut. Selain itu mengenai harga sewa tanah milik PT KAI yang ditempati warga yang dinilai cukup mahal.
Baca: PT KAI Belum Dapat Tembusan Pengaktifan Rel Bojonegoro - Tuban
Wakil ketua Komisi A DPRD Bojonegoro Anam Warsito mengatakan, bahwa untuk rencana aktivasi jalur kereta Bojonegoro-Tuban, tepatnya Jatirogo-Lasem-Rembang-Semarang, itu benar adanya.
Sekarang kementerian perhubungan tengah sampai dalam tahap Fisibility Study (FS) dan kemudian dilanjutkan tahap penyusunan Desain Engenering Deplopment (DED).
"Mengenai kepastian waktunya kapan dimulai pembangunan belum pasti, masih menunggu ketersedian anggaran APBN," kata Anam.
Terkait masalah kenaikan harga sewa, Kemenhub mengaku kurang paham, karena itu merupakan domain dan kewengangan PT. KAI khususnya Daop 8 Surabaya.
"Kemenhub menyarankan mengundang langsung PT. KAI Daop 8 Surabaya dan Balai Teknik perkeretaapian wilayah jawa bagian timur agar masyarakat mendapat info lebih detail dan jelas," imbuhnya.
DPRD akan mengagendakan pertemuan antara semua pihak tersebut pada hari Jumat (13/01/2017) sekitar pukul 09.00 di ruang paripurna DPRD Bojonegoro. Semua pihak akan diundang, di antaranya, Kemenhub, PT KAI Daop 8 Surabaya, Balai Teknik Perkeretaapian, Badan Pertanahan dan perwakilan masyarakat pemanfaat tanah bekas rel.
"Intinya aktivasi kembali jalur kereta api merupakan program pembangunan nasional, yaitu tersedianya transportasi massal yang murah, nyaman dan aman. Maka pilihan yang paling tepat adalah kereta api, dan jalur kereta api ini akan dikembangkan di seluruh wilayah indonesia," pungkasnya.
Selanjutnya pendataan serta penataan aset ini, akan dilakukan sebagai upaya mendukung program nasional di atas. (pin/moha)