Rakerwil II PW IPNU Jatim
PW IPNU Jatim Launching IPNU Cyber Force
Minggu, 03 September 2017 19:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Bertempat di Pondok Pesantren (Ponpes) Abu Dzarrin Kendal, Desa Sumbertalseh Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro, Rapat Kerja (Raker) Wilayah II Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU) Jatim, dilaksanakan mulai Sabtu (02/09/2017) hingga Minggu (03/09/2017) hari ini, dengan tema Konsolidasi Gerakan Pelajar Membangun Ketahanan Informasi. Dalam rakerwil tersebut, sekaligus juga di launching IPNU Cyber Force.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, hadir dalam raker tersebut Perwakilan PWNU Jatim, Pengurus PC IPNU se-Jawa Timur, Pengasuh Ponpes di lingkungan Kendal Kecamatan Dander Bojonegoro, Ketua dan Pengurus PCNU Kabupaten Bojonegoro serta Banom NU Bojonegoro, Pengurus MWC NU se-Kabupaten Bojonegoro, anggota IPNU dan IPPNU Bojonegoro, Anggota DPRD Bojonegoro, Kadiknas Bojonegoro, Kadis Lingkungan Hidup Bojonegoro serta undangan sebanyak 600 orang. Turut pula hadir dan memberikan sambutan Kapolres Bojonegoro, AKBP Wahyu S Bintoro SH SIK MSi.
Baca: Rakerwil II PW IPNU Jatim Dilaksanakan di Pondok Pesantren Abu Dzarrin Bojonegoro
Ketua PW IPNU Jatim, Haikal Atiq Zamzami dalam sambutannya menyampaikan, bahwa tema yang diambil dalam kegiatan ini salah satunya dilatarbelakangi oleh adanya over informasi, dimana informasi yang berkembang tentunya ada yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itulah dalam raker kali ini, PW IPNU Jatim akan membentuk tim IPNU Cyber Force.
“IPNU Cyber Force ini merupakan salah satu wadah untuk mengantisipasi adanya upaya-upaya yang berupaya memecah-belah NKRI, merusak umat, pelajar dan generasi bangsa melalui media sosial atau dunia maya.” tuturnya.
Lebih lanjut Haikal mengungkapkan, saat ini pelajar dihadapkan pada sebuah anomali, yaitu konsumsi berlebih (hyperconsumption) terhadap informasi. Apalagi diantara informasi yang tersebar di media sosial tidak memiliki signifikansi terhadap pengembangan potensi diri dan pembentukan karakter pelajar.
“Penyebabnya arus informasi yang semakin tak terkontrol kondisinya sudah masuk dalam kategori krisis ketahanan informasi.” jelasnya.
Haikal juga menyebutkan, bahwa berdasarkan hasil survei Pusat Kajian Komunikasi (Pusakom) dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menyatakan, tingkat penetrasi penyebaran informasi, 69,8 % dilakukan oleh pelajar.
“Perkembangan pesat teknologi digital membuat peredaran informasi semakin sulit terbendung.“ ungkapnya.
Haikal berharap, dengan terbentuk Cyber Force IPNU, akan memberi perhatian khusus terhadap maraknya berita bohong atau hoax karena menjadi sumber fitnah, adu domba dan ujaran kebencian.
“Pelajar harus bisa menggunakan media sosial secara cerdas dan positif seperti memperluas jaringan, menjalin silaturahmi dan menambah wawasan.” harap Haikal.
Sebelumnya, Kapolres Bojonegoro, AKBP Wahyu S Bintoro SH SIK MSi mengingatkan bahwa saat ini perlu adanya kewaspadaan terhadap paham radikalisme yang disinyalir telah memasuki dibeberapa Ponpes yang ada di Jawa Timur.
Selain itu, Kapolres juga menyampaikan, bahwa saat ini banyak sekali berita-berita hoax beredar di dunia maya. Dengan terbentuknya IPNU Cyber Force tersebut nantinya diharapkan dapat bekerja sama dengan Tin Cyber Troops Kepolisian.
“Dengan adanya bermacam-macam tim cyber, diharapakan dapat membantu dan bekerjasama dengan aparat keamanan dalam mengontrol dan mengawasi berita negatif di media sosial.” tutur Kapolres.
Baca: Hadiri Rakerwil II PW IPNU Jatim, Kapolres Bojonegoro Waspadai Kelompok Radikal
PW IPNU Jatim, memiliki 45 Cabang IPNU yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, sedangkan anggotanya juga terbentuk hingga di tingkat desa, mereka akan melakukan diskusi, sosialisasi dan berbagai kegiatan lainnya. Diharapkan, mereka akan menjadi agen ketahanan informasi di lingkungan masing-masing. (inc/imm)