News Ticker
  • Semangat Kemerdekaan Masyarakat Bojonegoro Bangun Desa Mandiri Ekonomi
  • Ahmad Supriyanto, Calon Tunggal Ketua DPD Partai Golkar Bojonegoro
  • Busambo: Ketika Industri Migas Menjadi Penjaga Budaya di Tengah Gelombang Digital
  • Peringati HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, 250 WBP Lapas Bojonegoro Terima Remisi
  • Libur Cuti Bersama HUT Kemerdekaan RI, 1.739 Penumpang Gunakan KA di Stasiun Bojonegoro
  • SKK Migas dan BPN Perkuat Kolaborasi Dukung Kelancaran Industri Hulu Migas
  • BPBD Bojonegoro Petakan 86 Desa Berpotensi Kekeringan
  • Wakil Bupati Nurul Azizah Buka MPLS Sekolah Rakyat Menengah Atas 36 Bojonegoro
  • Kandang Ayam di Ngraho, Bojonegoro Terbakar, 17 Ribu Ayam Turut Terbakar, Kerugian Rp 922 Juta
  • Bupati Bojonegoro Kukuhkan 72 Paskibraka untuk HUT ke 80 RI
  • Pemkab Blora Ajukan Ijin 4 Ribu Lebih Titik Sumur Minyak Tua ke Gubernur Jawa Tengah
  • SIG Pabrik Tuban Gelar Pengobatan Gratis untuk Warga 5 Desa Sekitar Perusahaan
  • Pemkab Bojonegoro Gelar Medhayoh ke-5 di Kecamatan Sekar, Bahas Kesehatan dan Wisata
  • PT KAI Hadirkan KA Tambahan di Stasiun Bojonegoro Selama Libur Cuti Hari Kemerdekaan
  • Kecelakaan Beruntun di Temayang, Bojonegoro, Seorang Pemotor Meninggal Dunia
  • Tingkatkan Indeks Pembangunan Manusia, Pertamina EP Cepu Zona 12 Laksanakan Program Kesetaraan Warga Belajar dan Pelestarian Seni Budaya Lokal
  • Donasi untuk Balita Penderita ‘Urethral Stricture’ di Kapas, Bojonegoro Mulai Berdatangan
  • Pemkab Bojonegoro Gelar Bimtek Manajemen Usaha UMKM di Desa Soko Kecamatan Temayang
  • Tunggu Antrean Hampir 2 Tahun, Balita Penderita ‘Urethral Stricture’ di Bojonegoro Tak Kunjung Dioperasi
  • Peringati Pekan ASI Sedunia 2025, IDI dan IIDI Bojonegoro Gelar Lomba Menyusui
  • Blora Raih Penghargaan Kabupaten Layak Anak Kategori Nindya
  • Santri Bojonegoro Jawab Cerdas Cermat Agama Pakai Google Forms, Kemenag: Luar Biasa!
  • Kecelakaan Tabrak Lari di Kalitidu, Bojonegoro, 2 Pengendara Motor Meninggal di TKP
  • Bupati Setyo Wahono Hadiri Pemberangkatan KKM Mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro
Sebab Kami adalah....

Tentang Bahasa

Sebab Kami adalah....

Mohamad Tohir

MELALUI tulisan ini, saya ingin bertanya. Bertanya betulan. Bukan mengajukan tebakan. Sekali lagi, saya bertanya betulan. Ini setelah beberapa hari ini saya mengikuti beberapa acara televisi. Pertanyaan itu muncul begitu saya menemukan, beberapa kali, kata kita yang tertukar dengan kata kami. Atau lebih ekstrim lagi, kita yang menganulir, maksud saya mendepak keberadaan kata kami.

Misalnya, pada sebuah talkshow, seorang narasumber mengatakan begini, "kita sudah berusaha sekuat tenaga. Tapi apa boleh buat, mereka yang sulit diatur."

Dia mengatakan itu kepada pemandu acara, sebagai  jawaban atas sebuah pertanyaan. Sepintas lalu, saya harus memahami bahwa si narasumber bermaksud bilang bahwa yang sudah berusaha adalah pihaknya dan juga pihak si pemandu acara. Tapi ternyata tidak. Sebab, posisi mereka berdua berseberangan. Si pemandu acara berada di pihak yang berbeda dengan si narasumber. Lalu mengapa dia pakai kata kita.

Saya heran, mengapa semakin jarang orang menggunakan kata kami dan lebih memilih kita. Banyak orang, baik secara langsung maupun yang saya simak di teve, jarang sekali memakai kata kami. Padahal sebenarnya dia harus menggunakannya. Tetapi yang digunakan adalah kata kita.

Apa kata kami dan kita itu sama ya? Nah ini saya yang tidak tahu sekarang. Bisa jadi telah berubah. Paling tidak menurut televisi. Sebab, saat saya membuka kembali Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tidak ada perubahan kok. Kami dan kita dua kata yang berbeda dan punya guna sendiri-sendiri. Penggunakan terbalik bisa bikin orang bingung bahkan sakit hati lho.

Contoh, suatu hari saya datang bersama seorang kawan di sebuah warung kopi. Saya tidak punya uang sama sekali saat itu. Juga kawan saya. Saya bermasud meminta belas kasihan. Siapa tahu pemilik warung orang baik yang rela memberikan derma barang satu dua cangkir kopi.

Lalu saya bilang begini ke empunya warung dengan kalimat pembuka begini : "Bung, kita sedang pailit." Si empunya warung pasti bingung. Kok mengikutsertakan dia segala.

Saya coba kutipkan bagaimana KBBI mendefinisikan kedua kata itu. Kami didefinisikan dengan : "yang berbicara bersama dengan orang lain (tidak termasuk yang diajak berbicara)." Sedangkan kita didefinisikan sebagai "pronomina persona pertama jamak, yang berbicara bersama dengan orang lain termasuk yang diajak bicara".

Saya tidak tahu apa ada perkembangan apa dan bagaimana mengenai kedua kata itu. Apakah misalnya sudah ada perubahan. Sebab kemungkinan perubahan itu tetap saja ada. Misalnya karena terlalu ribet. Atau karena tidak percaya diri. Sebab, bahkan dalam bahasa Inggris, kedua kata dalam bahasa Indonesia itu hanya dikenal sebagai we. Artinya kami atau kita sama-sama memakai we dalam bahasa Inggris. Bahasa lainnya juga saya kira sama. We bisa dipakai untuk kedua-duanya oleh mereka. Berfungsi untuk includding adressed (kita) sekaligus excludding addressed (kami). Silakan buka An English-Indonesian Dictionary karya John Echols dan Hasan Shadili kalau tidak percaya.

Tidak ada yang mengenal pemisahan antara kami dan kita selain Indonesia. Arab, juga sama. Mereka memakai nahnu untuk kami atau kita.

Saya tidak tahu apakah ini menjadi masalah penting atau tidak. Saya mencoba mengira-ngira apa maksud pencipta bahasa Indonesia kita menciptakan dua kata yang tidak ada padanannya dengan bahasa lainnya itu, Eropa khususnya. Saya hanya mampu mengira-ngira dan merasa lucu sendiri, misalnya mengganti kata kami dalam teks proklamasi dengan kata kita.

"Kita bangsa Indonesia" untuk "Kami bangsa Indonesia". Melalui proklamasi itu, dengan kata kami, kita sebenarnya membuat semacam batas atau sikap ataupun benteng pemisah antara saya atau kita, dengan engkau atau kalian atau mereka, para penjajah. Saat mengucapkan kami, kita sebenarnya sedang membuat semacam garis yang tegas kepada kekuatan di luar diri, kepada pihak lain.

Saya ingin bertanya. Benar-benar bertanya. Bukan mengajukan sebuah tebakan atau pertanyaan ujian, adakah sesuatu yang serius sedang terjadi?

Banner Ucapan HUT Kemerdekaan RI ADS
Berita Terkait

Videotorial

Pembukaan POPKAB, Pekan Paralimpik Pelajar, dan Kejurcam 2025 di Bojonegoro

Berita Video

Pembukaan POPKAB, Pekan Paralimpik Pelajar, dan Kejurcam 2025 di Bojonegoro

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora) bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) ...

Berita Video

Proses Evakuasi Orang Tercebur di Dalam Sumur di Ngraho, Bojonegoro

Berita Video

Proses Evakuasi Orang Tercebur di Dalam Sumur di Ngraho, Bojonegoro

Bojonegoro - Seorang laki-laki berinisial SNJ bin SPR (51) warga Dusun Tukbetung, Desa Nganti RT 047 RW 013, Kecamatan Ngraho, ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Bojonegoro - Jika hari ini ada beberapa kelompok menggiring opini bahwa dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Infotorial

Busambo: Ketika Industri Migas Menjadi Penjaga Budaya di Tengah Gelombang Digital

Busambo: Ketika Industri Migas Menjadi Penjaga Budaya di Tengah Gelombang Digital

Bojonegoro Suara gemerincing gamelan dan hentakan kendang mengalun dari sebuah sanggar di Desa Kaliombo, Kecamatan Purwosari, Bojonegoro, Jawa Timur. Di ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Bojonegoro Bakal Gelar Festival Geopark 2025

Bojonegoro Bakal Gelar Festival Geopark 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bakal menggelar Festival Geopark 2025. Festival Geopark 2025 ...

Hiburan

Jambore dan Gelar Seni Taruna Budaya Meriahkan Festival Geopark Bojonegoro 2025

Festival Geopark Bojonegoro 2025

Jambore dan Gelar Seni Taruna Budaya Meriahkan Festival Geopark Bojonegoro 2025

Bojonegoro - Sejumlah acara, meriahkan hari ketiga Festival Geopark Bojonegoro 2025. Sabtu (28/06/2025). Di pagi hari, kegiatan diawali dengan Pembukaan ...

1755463887.8448 at start, 1755463888.0859 at end, 0.24109721183777 sec elapsed