Bojonegoro Jadi Sentra Pelayanan Kesehatan Jatim Barat, Mungkinkah?
Selasa, 13 November 2018 22:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro- Mungkinkah Bojonegoro bisa jadi sentra pelayanan kesehatan di wilayah Jawa Timur bagian barat? Hal itu menjadi topik pembahasan sejumlah pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bojonegoro bersama Bupati Anna Mu’awanah sore kemarin, Senin (12/11/2018) di Ruang Rapat Batik Madrim.
IDI Bojonegoro yang dipimpin dr. Askan sengaja menemui bupati untuk membahas gagasan itu sembari berdiskusi santai terkait pelayanan kesehatan di Bojonegoro.
“Kami berkeinginan bahwa Bojonegoro menjadi sentra pelayanan kesehatan di wilayah Jawa Timur bagian barat. Untuk itu diperlukan bukan hanya sapras yang memadai tetapi juga SDM kesehatan yakni dokter spesialis bahkan sub specialis,” ungkap dr. Askan dalam pertemuan itu.
Dokter Askan optimistis bahwa gagasan itu bisa terwujud asal dengan dukungan semua pihak terlebih Pemkab. Bojonegoro sebagai sentra pelayanan kesehatan di Jatim bagian barat bisa terwujud apabila kemampuan atau SDM para dokter mumpuni. Dia berharap para dokter di Bojonegoro bisa melanjutkan sekolah spesialis dan sub spesialis dengan dukungan pemkab.
Menanggapi itu, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengatakan bahwa iktikad para dokter sangat baik. Namun Pemkab perlu mengkaji lebih jauh dan dalam untuk terwujudnya keinginan itu.
“Kami bersama dinas terkait akan berusaha untuk mengakomidir permasalahan tetapi sebelumnya akan mengkaji terlebih dahulu bagaimana aturan-aturannya sehingga kedepan harapan Bojonegoro untuk menjadi centra pelayanan kesehatan diwilayah Jawa Timur bagian barat, akan dapat terwujud,” kata Bu Anna.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga membahas mengenai pelayanan BPJS agar tidak tebang pilih atau terjadi dikotomi antara pelayanan kesehatan yang dikelola oleh pemerintah dan swasta. Selain itu juga agar penempatan dokter memperhatikan jarak dan waktu. Dekat dengan domisili, menurut dr. Askan, tentu sangat menunjang maksimal atau tidaknya pelayanan dokter.
“Semua itu kami butuh dukungan pemerintah,” tandasnya. (imm)