Pemkab Bojonegoro Gelar Sosialisasi Pembangunan Waduk Pejok, Kepohbaru
Sabtu, 31 Oktober 2020 17:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Bojonegoro pada Sabtu (31/10/2020), lakukan Sosialisasi Lahan yang Terdampak Rencana Pembangunan Waduk Pejok dan Pengelolahan Daerah Aliran Sungai (DAS) secara terpadu.
Acara yang digelar di Kantor Balai Desa Pejok Kecamatan Kepohbaru tersebut dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan SIK MH; Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Inf Bambang Hariyanto; Kepala Kejaksaan Negeri Bojonegoro, Sutikno SH MH, Sekretaris Daerah Bojonegoro, Dra Nurul Azizah MM; Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPU SDA), Ir Tedjo Sukmono MM; Kepala Balai Besar Wialayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Camat Kepohbaru, Dra Srinurma Afifah MM; Camat Kedungadem, Drs Agus Aris SPPT; Danramil Kepohbaru, Kapten Inf Ilyas; Kapolsek Kepohbaru, AKP Supriyono; Kepala Desa Pejok Kecamatan Kepohbaru, Guntur Supriyanto; Kepala Desa Kendung Kecamatan Kedungadem, Mulyono; Kepala Desa Kesongo Kecamatan Kedungadem; dan warga masyarakat yang terdampak pembangunan Waduk Pejok.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saat laksanakan sosialisasi rencana pembangunan waduk Pejok Desa Pejok Kecamatan Kepohbaru. Sabtu (31/10/2020)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Kabupaten Bojonegoro, Ir Tedjo Sukmono MM, dalam sambutannya mengatakan bahwa pembangunan Waduk Pejok tentunya akan berdampak kepada lingkungan.
"Semua lahan yang terdampak pembangunan Waduk Pejok akan diperhitungkan dengan appraisial." tutur Tedjo Sukmono.
Menurut Tedjo Sukmono, dalam relialisasi pembangunan waduk tersebut akan berdampak pada lahan milik warga masyarakat perbatasan antara Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Bojonegoro, yaitu Desa Pejok Kecamatan Kepohbaru, Desa Kesongo dan Desa Kedung Kecamatan Kedungadem.
Menurutnya, pembangunan Waduk pejok bertujuan untuk melestarikan dan menjaga sumber air yang bermanfaat untuk kehidupan masyarakat dan pertanian.
"Diharapkan keberadaan Waduk pejok bisa menjaga kelestarian sumber mata dir dan bisa mengangkat hasil pertanian di Bojonegoro." kata Tedjo Sukmono.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah dalam sambutannya mengatakan bahwa sosialisasi dalam bentuk diskusi dan tanya jawab, bertujuan untuk mencapai kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan warga masyarakat yang berdampak pembangunan Paduk Pejok.
"Tujuan sosialisasi awal ini intinya warga sepakat semua atas rencana pembangunan Waduk Pejok. Ke depan dari pihak pemerintah memberikan harga sesuai dengan appraisal." tutur Bupati Anna Muawanah.
Bupati menjelaskan bahwa Waduk Pejok dirasa sangat perlu untuk memenuhi kebutuhan air bagi warga di Bojonegoro wilayah timur, mengingat warga di wilayah Kecamatan Kepohbaru dan sekitarnya mayoritas adalah petani.
Menurut Bupati, dengan adanya pembangunan waduk tersebut sehingga saat kemarau sawah warga tidak kekeringan dan di saat musim hujan dapat menampung air hujan sehingga tidak banjir.
"Kita wajib menjaga sumber mata air karena sumber mata Air ini sangat berguna bagi kita semua.
Masih menurut Bupati bahwa dengan adanya waduk tersebut diharapkan bisa untuk memenuhi atau menyediakan air baku pertanian bagi warga masyarakat Kabupaten Bojonegoro.
"Pembangunan waduk yang ada di Bojonegoro di harapkan bisa meningkatkan hasil pertanian dan mencegah kekeringan yang setiap musim kemarau terjadi di wilayah Bojonegoro," kata Bupati Anna Muawanah.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2021 berencana membangun waduk seluas 147 hektare di Desa Pejok Kecamatan Kepohbaru.
Waduk Pejok tersebut memiliki kapasitas atau mampu menampung air dengan volume maksimal sebanyak 6,5 juta meter kubik, dengan volume efekti sebesar 3,7 juta meter kubik, dan diproyeksikan mampu mengairi sawah seluas kurang lebih 3.600 hektare hingga maksimal 5.000 hektare. (dan/imm)