Hingga November, Kasus Demam Berdarah di Bojonegoro Capai 92 Penderita, 1 Orang Meninggal
Jumat, 26 November 2021 16:00 WIBOleh Dan Kuswan
Bojonegoro - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bojonegoro hingga akhir November 2021 mencapai 92 orang, dengan jumlah penderita meninggal dunia sebanyak satu orang.
Jumlah kasus tersebut paling banyak terjadi di bulan November 2021, yaitu sebanyak 36 kasus (39,13 persen). Kemudian disusul bulan Oktober sebanyak 19 kasus (20,65 persen), dan sisanya 37 kasus ( 40,22 persen) terjadi bulan Januari hingga September 2021.
Untuk itu masyarakat di Kabupaten Bojonegoro diminta untuk waspada terhadap penyakit yang bermula dari gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, dr Whenny Dyah Prajanti, pada Kamis (25/11/2021) menjelaskan bahwa jumlah kasus demam berdarah di Kabupaten Bojonegoro tertinggi terjadi pada bulan Nopember 2021, yaitu sebanyak 36 kasus, disusul pada bulan Oktober sebanyak 19 kasus.
Adapun rinciannya: bulan Januari 2 kasus; Februari 4 kasus; Maret 8 kasus; April 5 kasus; Mei 4 kasus, dengan kasus meninggal satu orang; Juni 2 kasus; Juli 1 kasus; Agustus 4 kasus; September 7 kasus; Oktober 19 kasus; November 36 kasus.
"Untuk kasus meninggal sebanyak satu orang. Terjadi pada bulan Mei 2021," tutur dr Whenny.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, dr Whenny Dyah Prajanti, saat beri keterangan. (foto: dan/beritabojonegoro)
Dokter Whenny menambahkan bahwa kasus demam di Kabupaten Bojonegoro terjadi di 20 kecamatan, dengan kasus tertinggi terjadi di 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Bojonegoro Kota, Sugihwaras, Kedungadem, dan Kecamatan Sumberrejo.
"Kita harus tetap waspada karena memang ini sudah masuk musim penghujan." kata dr Whenny.
Berikut ini sebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bojonegoro, hingga 25 November 2021, dengan urutan kasus terbanyak:
Kecamatan Bojonegoro sebanyak 20 kasus (Puskesmas Bojonegoro 12 kasus dan Wisma indah 8 Kasus), Kecamatan Sugihwaras sebanyak 13 Kasus, Kecamatan Kedungadem sebanyak 11 Kasus, Kecamatan Sumberejo 7 kasus (RSUD Sumberrejo 6 Kasus dan Puskesmas Mejuwet 1 kasus).
Kecamatan Baureno, Kecamatan Kanor, dan Kecamatan Kalitidu, masing-masing sebanyak 5 kasus; Kecamatan Kapas sebanyak 4 kasus. Kemudian Kecamatan Balen, Kecamatan Dander, Kecamatan Kasiman, dan Kecamatan Ngasem, masing-masing sebanyak 3 kasus.
Selanjutnya Bubulan dan Kecamatan Kepohbaru masing-masing 2 kasus; Kemudian Kecamatan Gayam, Kecamatan Gondang, Kecamatan Kedewan, Kecamatan Ngraho, Kecamatan Sukosewu, dan Kecamatan Tambakrejo, masing-masing sebanyak 1 kasus.
Dokter Whenny menuturkan bahwa sebagai upaya memberantas sarang nyamuk aedes aegypti, Dinas Kesehatan melalui puskesmas dan kader desa terus menyosialisasikan gerakan 3 M, yakni menutup, mengubur, dan menguras air di bak mandi secara teratur.
"Menutup semua barang yang berpotensi menimbulkan genangan, mengubur sampah non organik, dan secara rutin menguras air di bak mandi. Apalagi ini musim penghujan, jadi sangat besar risikonya jika kita lengah, akan banyak sekali sarang nyamuk yang bisa menimbulkan penularan DBD," kata dr Whenny.
Reporter: Dan Kuswan SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo