Ekonomi Jatim Tumbuh 5,23%, Gubernur Khofifah Ajak Perkuat JATIM BISA
Selasa, 14 Oktober 2025 09:00 WIBOleh Tim Redaksi
Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha untuk memperkuat filosofi kerja JATIM BISA (Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif) sebagai kunci mewujudkan tema hari jadi ke-80 Provinsi Jatim: Jatim Tangguh Terus Bertumbuh.
Khofifah menjelaskan capaian ekonomi Jawa Timur menunjukkan tren positif dan menjadi penopang utama pertumbuhan nasional. Pada triwulan II tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 5,23% (yoy), melampaui rata-rata nasional sebesar 5,12%. Angka ini juga mencatatkan pertumbuhan tertinggi di Pulau Jawa secara quarter-to-quarter (3,09%).
"Pertumbuhan ini membuktikan ketangguhan ekonomi Jatim. Namun, kita harus membuat lompatan yang lebih progresif. Filosofi JATIM BISA adalah ruh pembangunan yang memastikan pertumbuhan bersifat berkelanjutan dan inklusif," ujar Khofifah saat memimpin Upacara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Minggu (12/10/2025).
Kinerja ekonomi Jatim didukung kuat oleh sektor investasi. Gubernur Khofifah menyebutkan, realisasi investasi pada tahun 2024 mencapai Rp147,3 triliun, yang merupakan capaian tertinggi dalam satu dekade terakhir. Capaian ini menegaskan peran strategis Jawa Timur sebagai lokomotif pembangunan nasional dan hub logistik maupun ekonomi maritim.
Dukungan infrastruktur yang masif menjadi fondasi pertumbuhan ini, meliputi: keberadaan 37 pelabuhan dan 21 dari 39 rute tol laut yang berangkat dari Jatim. Terdapat 12 ruas jalan tol, 7 bandara, 13 kawasan industri, 2 kawasan ekonomi khusus (KEK), dan 1 kawasan industri halal.
"Pembangunan infrastruktur ini membuka peluang dan meningkatkan produktivitas, memastikan Jatim naik kelas sebagai Gerbang Baru Nusantara," ujarnya.
Selain sektor industri dan logistik, Khofifah menyoroti peran Jatim sebagai Lumbung Pangan Nasional. Berdasarkan BPS, prediksi produksi padi Jatim pada Januari-November 2025 mencapai lebih dari 12 juta ton GKP, tertinggi di Indonesia. Jatim juga menjadi penopang utama komoditas jagung, tebu, daging sapi, susu, telur, dan perikanan tangkap.
Khofifah juga menegaskan kesiapan Jatim untuk mendukung program prioritas pemerintah pusat, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG). "Kita siap mendukung program nasional dengan rantai pasok pangan yang kuat dan ekonomi rakyat yang hidup," tegasnya.
Penguatan ekonomi kerakyatan terlihat dari pembentukan 4.716 desa mandiri (terbanyak di Indonesia) dan program Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) yang kini menjangkau 8.494 titik.
Khofifah menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di Jatim juga diiringi dengan peningkatan kesejahteraan. Per Maret 2025, tingkat kemiskinan Jatim turun menjadi 9,5%, dengan kemiskinan ekstrem berhasil ditekan hingga 0,66%.
Pembangunan SDM menjadi prioritas, dibuktikan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim yang telah masuk kategori tinggi sejak 2020. Peran Jatim sebagai center of excellence dengan keberadaan 700 perguruan tinggi, yang menjadi lahan subur bagi inovasi. Pengembangan 26 Sekolah Rakyat (SR) dengan lebih dari 2.450 siswa, terbanyak di Indonesia, sebagai dukungan terhadap program prioritas presiden.
Khofifah juga menambahkan, Jatim meraih peringkat pertama nasional dalam implementasi ekonomi hijau dan transisi ekonomi berkelanjutan versi Kementerian Perindustrian RI per Agustus 2025. "Jatim bukan hanya mengejar produktivitas, tetapi juga menjaga bumi dengan memperluas energi terbarukan dan menekan emisi karbon," pungkasnya.(red/toh)