Angka Kasus HIV/AIDS di Bojonegoro Turun Signifikan pada 2025
Kamis, 04 Desember 2025 11:00 WIBOleh Tim Redaksi
Penurunan ini terasa semakin berarti mengingat posisi Indonesia yang masih berada di peringkat 14 dunia untuk jumlah penderita HIV/AIDS. Di tingkat nasional, Jawa Timur menempati posisi kedua, sedangkan Bojonegoro sendiri berada di urutan ke-11 se-Jawa Timur.
Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bojonegoro, Paiman, menegaskan bahwa stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (Odha) harus segera diakhiri.
“HIV hanya menular lewat cairan tubuh tertentu dan tidak semudah yang dibayangkan orang. Odha tetap bisa hidup normal, bekerja, dan bersosialisasi tanpa perlu dikucilkan,” tegas Paiman, Kamis (04/12/2025).
Paiman juga mengimbau kepada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) agar rutin minum obat. Dia mengingatkan pentingnya minum obat ARV secara rutin dan menjaga gaya hidup sehat. Dinas Kesehatan berkomitmen melanjutkan program penyuluhan, tes gratis, dan pendampingan Odha agar angka penularan terus menurun dan stigma benar-benar hilang dari masyarakat.
Data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bojonegoro) menunjukkan, mayoritas penderita berada di usia produktif (26–50 tahun). Karena itu, pencegahan kini lebih difokuskan pada kelompok paling rentan. Sekretaris KPA Bojonegoro, Suharto, menambahkan bahwa pihaknya tak henti mengedukasi masyarakat khususnya generasi muda agar menjaga gaya hidup sehat.
“Kami terus menggalakkan edukasi sejak dini kepada anak muda, karena merekalah yang paling berisiko tertular," kata Suharto. (red/toh)













.sm.jpg)

















.md.jpg)






