Gubernur Khofifah Ajak Ribuan Perantau Jatim di Kepri Jadi Jembatan Emas Pembangunan Dua Provinsi
Senin, 08 Desember 2025 15:00 WIBOleh Tim Redaksi
Jawa Timur – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan istimewa ke Kepulauan Riau (Kepri) pada akhir pekan lalu, Minggu (07/12/2025).
Dalam silaturahmi hangat bersama Paguyuban Masyarakat Jawa Timur se-Kepri, Khofifah mengajak ribuan perantau asal Jatim untuk terus menjaga semangat “sedulur sinawang” sekaligus menjadi motor penggerak kerja sama ekonomi dan sosial antara Jawa Timur dan Kepri.
“Panjenengan semua yang ada di Kepri ini adalah duta-duta Jawa Timur. Mari kita jaga guyub rukun, tetap trengginas, dan aktif berpartisipasi dalam pembangunan daerah perantauan. Kebersamaan ini bukan hanya soal silaturahmi, tapi juga menjadi jembatan emas untuk memperluas peluang usaha, perdagangan, dan investasi antara Jawa Timur dengan Kepulauan Riau,” ujar Khofifah penuh semangat di hadapan ratusan anggota paguyuban, Minggu (07/12/2025) malam.
Mantan Menteri Sosial ini menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat terbuka dan siap mendukung penguatan kerja sama di berbagai sektor, mulai dari perdagangan, pertanian, perikanan, pendidikan, pariwisata, hingga kebudayaan.
“Kami ingin ada dialog dua arah yang intens. Kami ingin tahu potensi apa yang bisa dikembangkan oleh warga Jatim di sini, sekaligus membuka pintu seluas-luasnya agar produk unggulan Kepri bisa masuk pasar Jawa Timur yang sangat besar,” tambahnya.
Khofifah juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam memasarkan produk-produk lokal kedua provinsi. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan memperkuat pasar antardaerah.
“Saya mengajak kita semua terus tingkatkan kapasitas SDM, perluas akses pasar, dan manfaatkan teknologi digital agar produk UMKM Jatim dan Kepri bisa bersaing tidak hanya di dalam negeri, tapi juga go global,” tegasnya.
Sambutan hangat juga datang dari Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad yang hadir langsung menyambut Khofifah. Ansar mengungkapkan, masyarakat Jawa menjadi etnis terbesar kedua di Kepri setelah Melayu, dengan persentase mencapai 22,93 persen.
“Kepri ini sangat heterogen. Ada Melayu 29,5 persen, Jawa 22,93 persen, Batak 12,7 persen, Minang, Tionghoa, dan banyak lagi. Tapi Alhamdulillah, sejak 2022 sampai 2025, indeks toleransi dan moderasi beragama Kepri selalu berada di peringkat tiga nasional. Ini tidak lepas dari kontribusi besar warga Jatim yang ikut menjaga kerukunan di sini,” ujar Ansar.
Ia pun berharap kunjungan Khofifah menjadi momentum mempercepat berbagai kerja sama konkret, terutama di bidang ekonomi dan ketenagakerjaan.
Senada, Ketua Paguyuban Masyarakat Jawa Timur di Kepri, Imam Tohari, tak bisa menyembunyikan rasa haru dan bangganya. “Kehadiran Ibu Gubernur malam ini seperti orang tua datang ke rumah anaknya. Kami berharap ini menjadi pintu pembuka kerja sama yang lebih luas, terutama di bidang ketenagakerjaan, perdagangan, dan pendidikan, sehingga kesejahteraan warga Jatim di Kepri semakin meningkat,” tutur Imam disambut tepuk tangan meriah.
Acara yang berlangsung penuh kekeluargaan itu ditutup dengan doa bersama dan foto bersama. Khofifah pun berpesan di penghujung pertemuan, “Terima kasih atas segala kontribusi dan kehangatan panjenengan semua. Mari kita terus bersatu, saling menguatkan, demi kemajuan Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Indonesia yang kita cintai."
Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa tali persaudaraan antardaerah tidak pernah putus meski terpisah lautan. Dan para perantau Jatim di Kepri siap menjadi garda terdepan dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera.(red/toh)
























.sm.jpg)






.md.jpg)






