Tanah Longsor di Desa Clebung, Kecamatan Bubulan, terus dilakukan perbaikan
Selasa, 09 Desember 2025 10:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Upaya penanganan tanah longsor di Desa Clebung, Kecamatan Bubulan, terus dilakukan setelah wilayah tersebut terdampak hujan berintensitas tinggi dan meningkatnya debit sungai. Untuk mempercepat penanganan, Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Bojonegoro telah mengerahkan satu unit excavator ke lokasi.
Camat Bubulan, Wiwik Sulistyo, menyampaikan bahwa pihak kecamatan segera berkoordinasi dengan Dinas PU SDA untuk menangani longsoran pada tebing sungai. Pada Senin (8/12/2025), Dinas PU SDA melakukan normalisasi alur sungai dengan melibatkan warga sekitar, termasuk pemasangan sesek bambu sebagai penguat tebing dalam kondisi darurat mengingat cuaca yang masih sering hujan.
“Hari ini excavator melakukan normalisasi sungai dan juga melakukan pengerukan yang hasilnya diarahkan untuk menguruk tanah yang longsor kemarin,” tambah Wiwik.
Di samping itu, korban terdampak bencana, Lastri, yang sebelumnya mendapatkan bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, juga menerima bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro.
Sebelumnya, Kepala Desa Clebung, Kasihanto, menjelaskan bahwa setiap turun hujan, air dari sawah mengalir melalui anak sungai di samping rumah Lastri. Arus tersebut menggerus tanah di sisi kanan dan kiri lahan warga. Di pinggir jalan dan samping rumah Lastri juga telah dibangun bronjong sejak Oktober lalu dan saat ini sudah selesai.
“Yang longsor kemarin bagian dapur. Bagian rumah masih aman," ujar Kades di lokasi.
Pemerintah desa berkoordinasi dengan Dinas PU SDA untuk mendatangkan alat berat excavator untuk mengeruk alur sungai agar air mengalir lebih lancar. Aliran yang sebelumnya berkelok karena gerusan arus kini diberi tanggul agar lurus dan tidak lagi mengikis tanah warga.
Sementara itu, Kepala Dinas PU SDA, Helmy Elisabeth, melalui Bidang Operasional dan Pemeliharaan (OP) PU SDA, Galuh Setiawan Rosmi, menyampaikan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo sebagai pemangku wilayah. Termasuk dalam mobilisasi excavator untuk memperkuat tebing agar tidak terdampak hantaman air saat debit sungai meningkat.
"Upaya yang kami lakukan yaitu mengembalikan alur sungai dan memasang sesek bambu serta cerucuk sebagai penanganan darurat pada tebing sungai," katanya.(red/toh)
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Mohamad Tohir
Publisher: Mohamad Tohir






























.md.jpg)






