Gubernur Khofifah Bawa Jatim Borong Tiga Penghargaan Inovasi Terdepan di IGA 2025
Kamis, 11 Desember 2025 17:00 WIBOleh Tim Redaksi
Jawa Timur – Malam penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2025 di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (10/12/2025) menjadi panggung membanggakan bagi Jawa Timur. Provinsi yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa ini berhasil menyabet tiga penghargaan prestisius sekaligus dari Kementerian Dalam Negeri. Tak hanya dinobatkan sebagai Provinsi Terinovatif, Jatim juga meraih Indeks Inovasi Daerah (IID) tertinggi di Pulau Jawa, plus gelar Peserta Pameran Terbaik kategori I. Penghargaan diserahkan langsung Wakil Mendagri Akhmad Wiyagus kepada Khofifah pada acara puncak Rabu malam.
Gubernur Khofifah mengatakan bahhwa prestasi ini menegaskan posisi Jatim sebagai motor penggerak inovasi pemerintahan di tanah air. Capaian ini lahir dari kolaborasi solid seluruh perangkat daerah, yang mendorong pemerintahan digital berbasis solusi konkret.
"Ini bukti nyata transformasi layanan publik kita yang tak kenal lelah, selalu berpihak pada masyarakat," ujar Khofifah dengan penuh semangat.
Dari total 679 inovasi yang digulirkan Jatim, 211 di antaranya telah lolos validasi ketat oleh tim independen dari Universitas Indonesia dan Universitas Hasanuddin. Proses ini memastikan setiap ide tak sekadar canggih di atas kertas, tapi benar-benar mengubah hidup warga.
"Validasi eksternal jadi jaminan bahwa inovasi kita relevan dan berdampak langsung," tegas Khofifah.
Dua bintang utama yang mencuri perhatian adalah Trans Jatim Ajaib 2.0 dan Kopi Perikanan. Aplikasi Trans Jatim Ajaib 2.0 kini tak lagi sekadar penunjang perjalanan, tapi juga jembatan ekonomi. Dengan fitur ekspedisi berbasis bus Trans Jatim, warga bisa kirim paket hingga 7 kg lengkap dengan pelacakan real-time, plus etalase digital untuk UMKM lokal.
"Ini bukan hanya soal transportasi, tapi juga cara kami gerakkan roda ekonomi dari tingkat akar rumput," jelasnya.
Sementara Kopi Perikanan membawa angin segar bagi nelayan. Inovasi ini ubah proses perizinan jadi lebih santai dan dekat: petugas datangi langsung ke pesisir, sambil ngopi bareng sambil jelasin syarat-syarat. Hasilnya? Nelayan lebih percaya dan mudah paham, tanpa beban birokrasi yang kaku.
"Pendekatan humanis seperti ini yang bikin layanan pemerintah terasa ramah dan inklusif," tambah Khofifah.
Prestasi ini datang di saat yang tepat, di tengah tantangan penurunan Dana Transfer ke Daerah (TKD). Wakil Mendagri Wiyagus menyoroti hal itu dalam sambutannya.
"Inovasi bukan lagi opsi, tapi keharusan untuk ciptakan pemerintahan efisien dan mandiri," katanya.
Ia juga puji Jatim sebagai contoh bagaimana kreativitas bisa jadi senjata utama bangun daya saing daerah.Sebagai gubernur perempuan pionir di Jatim, Khofifah yakin ekosistem inovasi provinsi ini akan terus tumbuh subur.
"Budaya kreatif jangan sampai pudar. Ini yang bikin layanan publik kita maju terus," katanya.
Ia tak lupa sampaikan terima kasih mendalam kepada timnya. IGA 2025 bukan sekadar pesta penghargaan, tapi panggilan aksi bagi seluruh daerah untuk berani berubah.(red/toh)































.md.jpg)






