Dana Operasional Belum Cair, MBG di Bojonegoro Berhenti Sementara
Kamis, 18 Desember 2025 09:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu inisiatif prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, mengalami penghentian sementara di Kabupaten Bojonegoro sejak awal Desember 2025. Penyebab utamanya adalah keterlambatan pencairan dana operasional untuk dapur penyedia makanan.
Penghentian ini mulai diberlakukan pada 1 Desember 2025, dengan beberapa unit layanan berhenti secara bertahap hingga pertengahan bulan. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bojonegoro Klangon TNI AD I secara resmi mengumumkan keputusan tersebut melalui surat bernomor 001/SPPGBJN-KLGN/XI/2025.
Dalam surat itu, Kepala SPPG Bojonegoro Klangon TNI AD I, Friska Oktaviani Yashinta, menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk mempertahankan standar kualitas dan keberlanjutan program. "Penghentian sementara dilakukan agar layanan MBG tetap memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan," demikian isi surat tersebut.
Dampak penghentian langsung dirasakan oleh para penerima manfaat, khususnya di sekolah-sekolah. Di SLB Negeri Sumbang, misalnya, distribusi makanan bergizi gratis telah berhenti total sejak 1 Desember. Kepala sekolah, Muslihati, membenarkan hal itu. "Sejak tanggal 1 Desember 2025, memang tidak ada lagi penyaluran MBG di tempat kami," katanya.
Data hingga November 2025 menunjukkan, setidaknya 97 siswa di SLB tersebut sebelumnya menerima manfaat dari program ini. Pihak SPPG berjanji akan segera menginformasikan kelanjutan dan melanjutkan distribusi begitu dana operasional dari Badan Gizi Nasional cair.
Saat ini, sebanyak 14 SPPG di Bojonegoro menghentikan operasinya. Beberapa di antaranya karena masa kontrak berakhir, sementara yang lain menunggu pencairan bantuan pemerintah. Unit-unit tersebut tersebar di berbagai kecamatan, seperti Purwosari, Kedungadem, Baureno, Dander, Kepohbaru, Kasiman, Sumberrejo, Kapas, Ngasem, Ngambon, serta kawasan kota Bojonegoro.
Setiap SPPG rata-rata menyediakan hingga 3.000 porsi makanan per hari untuk pelajar dan ibu hamil. Akibat penghentian 14 unit ini, sekitar 42.000 warga kehilangan akses sementara terhadap program MBG. Pihak terkait menyatakan penghentian bersifat sementara dan akan segera diatasi setelah dana tersalurkan.(red/toh)































.md.jpg)






