Pemprov Jatim Gencar Dorong Bongkar Ratoon Tebu, Bojonegoro Optimistis Capai Target
Kamis, 18 Desember 2025 13:00 WIBOleh Tim Redaksi
Jawa Timur - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menggeber program percepatan bongkar ratoon tebu untuk mendongkrak produksi gula nasional. Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar mencapai swasembada gula, dengan target nasional mencapai ratusan ribu hektare pada tahun ini.
Rapat koordinasi khusus digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Selasa (16/12/2024) lalu. Acara dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, perwakilan kementerian terkait, serta bupati/wakil bupati dari daerah penghasil tebu utama di Jatim.
Dalam rapat tersebut, Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah melaporkan progres signifikan di wilayahnya. Target bongkar ratoon untuk Bojonegoro tahun ini adalah 250 hektare. Saat ini, sudah tercatat 54,9 hektare yang terealisasi, ditambah potensi lahan Perhutani seluas 178 hektare. "Dengan data ini, kami yakin bisa memenuhi bahkan melebihi target," ujar Nurul Azizah.
Selain itu, untuk Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) bongkar ratoon sudah mencapai 54 hektare. Tak kalah penting, program perluasan lahan tebu juga berjalan lancar. Dari target awal 2.028 hektare, CPCL sudah terdata 224 hektare melibatkan 13 kelompok tani, plus potensi tambahan 239 hektare. Total potensi perluasan mencapai 463 hektare, dan Bojonegoro siap optimalkan hingga 500 hektare.
Wakil Gubernur Emil Dardak menekankan pentingnya percepatan di sisa waktu hingga akhir Desember. Ia mendorong pemetaan ulang lahan di luar kawasan hutan, terutama mengingat musim tebang tebu di beberapa wilayah baru selesai pada Mei-Juni mendatang. "Ini peluang besar yang harus kita manfaatkan dengan detail, termasuk varietas dan kondisi tanah," katanya.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam arahannya menegaskan bahwa program ini mendukung target nasional yang ambisius. Ia menyebut telah berkomunikasi intensif dengan Menteri Pertanian, Panglima TNI, serta jajaran terkait untuk optimalisasi lahan, termasuk perhutanan sosial. Percepatan petunjuk teknis (juknis) dan verifikasi CPCL langsung di tingkat kabupaten juga didorong agar lebih cepat.
Khofifah juga menyoroti perlunya ekosistem pergulaan yang kuat, mulai dari harga pasti, musim giling, hingga kapasitas pabrik gula. "Bongkar ratoon harus jadi paket lengkap hulu-hilir agar petani tak beralih komoditas dan tetap sejahtera," tegasnya.
Melalui kolaborasi lintas sektor ini, Pemprov Jatim berkomitmen kawal ketat program bongkar ratoon. Harapannya, produksi gula nasional melonjak signifikan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan ribuan petani tebu di Bumi Majapahit.































.md.jpg)






