Revolusi Mental Polri
Polri Harus Punya Empati yang Besar Terhadap Lingkungan Sekitar
Kamis, 18 Februari 2016 18:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kota - Menanggapi gerakan Revolusi Mental Polri dari Kapolri, bagian Sumber Daya Kepolisian Resor Bojonegoro semakin gentar mengintensifkan pembinaan kerohanian dan mental (binrohtal) kepada anggota dan Bhayangkari, Kamis (18/02) di ruang Mliwis Putih Satlantas Polres Bojonegoro, Jl. Imam Bonjol Nomor 1.
Binrohtal, yang merupakan kegiatan rutinan Sumda Polres Bojonegoro, menjadi wadah Polri dalam membangun karakter dan revolusi mental Polri. Revolusi mental Polri ini sesuai dengan petunjuk Kapolri, Jendral Polisi Badrodin Haiti, mengikuti visi misi Presiden beberapa waktu lalu. Di antaranya pola pikir, tindak dan perilaku seluruh anggota Polri harus diubah sehingga menjadi sosok aparat yang profesional dan dicintai rakyatnya.
"Polri harus lebih cepat tanggap dan ramah kepada masyarakat. Dengan tujuan meningkatkan kualitas, Polri harus mempunyai kepedulian dan empati yang besar terhadap lingkungan sekitarnya," kata AKBP Hendri Fiuser S.IK M.Hum, Kapolres Bojonegoro, saat memberi arahan kepada angota.
Dari empati itulah, lanjut Hendri, hati dan nurani akan terasah dengan baik. Melalui empati itu kemudian akan tercipta mental-mental anggota Polri yang tanggap sosial hingga Polri mampu bertugas secara profesional dan dicintai rakyat.
Sementara itu, menurut Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (Sumda), Kompol Hariadi Agus Wahono, dalam revolusi mental sendiri, ada empat satuan kerja yang perlu ditata Polri secara cepat dan jangka pendek. Mulai dari satuan lalu lintas, unit Sumber Daya Manusia (SDM), Reserse, hingga pada sektor pengadaan.
"Tidak terkecuali anggota Polri. Bhayangkari pun, sebagai pendukung tugas Polri, harus menyeimbangkan perannya dalam mewujudkan revolusi mental ini," pungkas Kompol Hariadi Agus Wahono. (lyn/moha)