JOB PPEJ Bawa Tuntutan Kompensasi Warga Desa Rahayu ke SKK Migas
Selasa, 04 Oktober 2016 15:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Tuban - Pertemuan antara operator migas Blok Tuban Joint Operating Body Pertamina PetroChina East Java (JOB P-PEJ) dengan warga Desa Rahayu pada Senin (03/10/2016) kemarin, di Pendapa Kecamatan Soko Kabupaten Tuban, berakhir tanpa kesepakatan. Namun pihak JOB P-PEJ akan membawa permintaan warga kepada SKK Migas, sebagai wakil Pemerintah Pusat yang memiliki wewenang terkait pembayaran kompensasi.
Baca berita: JOB PPEJ Bertemu Warga Ring Satu Kecamatan Soko Bahas Kompensasi
Tuntutan warga Desa Rahayu Kecamatan Soko adalah pembayaran kompensasi atas pembakaran gas suar (flaring) selama 6 bulan, mulai Januari hingga Juni 2016. Sebelumnya mereka menuntut kompensasi selama 8 bulan. Selain itu, warga juga bersikukuh tidak menerima hasil penelitian sebelum ada kepastian pembayaran kompensasi.
"Warga meminta 6 bulan akan diusulkan ke SKK Migas, tapi hasil kajian wajib disampaikan dalam agenda terakhir untuk closing hasil kajian sebagai modal negosiasi ke Pemerintah Pusat," ujar Field Admin Superintendent Admin JOBPPEJ Akbar Pradima.
Agenda pertemuan yang dijadwalkan oleh JOB P-PEJ itu sebenarnya mengagendakan sosialisasi hasil penelitian yang dilakukan lembaga independen dari ITS Surabaya. Karena warga Rahayu menolak hasil kajian tersebut, akhirnya terjadi beda pandangan dan pertemuan berjalan alot.
"Kita tetap akan tunggu kepastian kompensasi, baru hasil penelitian bisa kita terima," ujar salah satu warga yang mengikuti pertemuan tersebut.
Baca berita: Warga Ragu Keabsahan Hasil Penelitian Terkait Flaring
Kapolres Tuban AKBP Fadly Samad yang juga mengikuti jalannya pertemuan sempat memberikan sejumlah solusi terbaik agar kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan.
"Kita cari solusi bagaimana jika misalnya kompensasi tetap tidak bisa dikeluarkan dengan uang tunai, diganti dengan program CSR. Misalnya dari SKK Migas sudah ACC dua bulan untuk kompensasi uang, nanti yang 6 bulan diganti program," ujar Kapolres saat itu.
Namun jalannya pertemuan tetap saja alot, hingga kemudian dihentikan sementara untuk sama-sama mendinginkan pikiran. Sayangnya hingga pertemuan berakhir tetap tak ada titik temu alias tanpa kesepakatan. (pin/tap)
Baca berita: JOB PPEJ Bantah Tudingan Ada Permainan Hasil Penelitian Flaring