Buang Puntung Rokok Sembarangan, Rumah Pria Ini Terbakar
Selasa, 15 November 2016 17:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Purwosari - Diduga karena membuang puntung rokok sembarangan, sebuah rumah di Desa Ngrejeng Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro terbakar, Senin (14/11/2016) malam.
Rumah yang terbakar milik Subekhan (59), warga RT 14 RW 04 Dusun Nglegok Desa Ngrejeng Kecamatan Purwosari.
Informasi yang dihimpun beritabojonegoro.com menyebutkan, kebakaran itu terjadi ketika si pemilik tak ada di rumah. Dia rupanya sedang minum kopi di warung berjarak 100 meter dari rumahnya.
"Korban menjelaskan, sekira pukul 19.30 WIB kondisi listrik padam, dia berdiam diri sambil merokok duduk di kursi depan televisi, kemudian membuang puntung rokok ke bawah tanpa menyadari di bawah kursi ada selimut bantal dan tikar plastik. Sehingga diduga kebakaran terjadi karena puntung rokok," terang Kapolsek Purwosari AKP Soesilo Teguh Priyono.
Sekitar pukul 20.00 WIB, korban yang tengah asyik ngobrol dan minum kopi dikagetkan teriakan kebakaran. Tak berapa lama, datang tetangga ke warung memberitahu korban kalau rumahnya terbakar. Korban langsung lari hendak melihat rumahnya. Saat dilihat api sudah melahap seisi rumahnya.
"Perangkat desa setempat menghubungi Polsek Purwosari. Kemudian petugas jaga menghubungi pemadam kebakaran BPBD Pos Padangan," kata Kapolsek.
Menurut Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bojonegoro Sukirno, Pos Padangan menerima laporan kebakaran pada pukul 20.37 WIB. Pihaknya, mengerahkan 2 unit mobil pemadam dan 2 unit mobil supply, beserta 12 personel dari Pos Padangan, Ngambon, dan Kota.
"Petugas damkar tiba di lokasi musibah pukul 20.52 WIB, dan api dapat dipadamkan pada pukul 22.52 WIB," tutur Sukirno.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 75 juta.
Api melahap rumah korban ukuran 5x11 meter persegi, sepeda motor matic Yamaha Xeon, 1 unit televisi 21 inch merk Polytron, kulkas merk Sharp, 2 lemari kayu, 1 tempat tidur, 1 set kursi sofa, ijazah ketiga anaknya, dan STNK motor Xeon.
Informasi lain dari adik korban Musahadah (46), yang rumahnya bersebelahan dengan rumah korban, menyatakan bahwa selama ini korban hidup sendiri di rumah. Istri korban sudah meninggal dan ketiga anaknya kerja di Jakarta. Dan kondisi rumah korban hari itu gelap, karena aliran listriknya diputus PLN.
"Mulai Senin siang, listrik di rumah korban disegel atau diputus sementara oleh PLN, karena belum bayar selama 2 bulan," kata Musahadah. (lyn/tap)