Menristekdikti Dorong Pengembangan Buah Nusantara di Blora
Jumat, 12 Januari 2018 10:00 WIBOleh Priyo Spd
Oleh Priyo Spd
Blora - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir melakukan kunjungan kerja kebun buah Klapanan, Dukuh Karangkembang, Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, pada Kamis (11/10/2018).
Menteri Nasir yang didampingi sejumlah dirjen dari Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Wakil Bupati Blora Arief Rohman dan Forkompimda melakukan panen klengkeng dan berkeliling kebun buah milik Bambang.
Dalam kunjunangannya ini Menteri Muhammad Nasir mengatakan kebun ini sangat potensi dan mendorong untuk mengembangkan buah nusantara. Yang bisa dikembangkan dari Blora. Sehingga nantinya buah nusantara bisa memenuhi kebutuhan buah dalam negeri.
“Ini baru 5 tahun berjalan saja sudah luar biasa, apa lagi 10 tahun ke depan, akan lebih menjanjikan dan saya harap sebulan bisa sampai ratusan ton agar mampu memenuhi kebutuhan buah di pasaran,” jelas Menteri Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir.
Muhammad Nasir menjelaskan, di Blora yang dulu dikenal dengan tanah tandus dan kapur kini bisa dibudidayakan buah. Apalagi pengembangannya mengunakan teknologi. Sehingga, dengan pengembangan semacam ini, masyarakat harus didorong terus meniru dengan pengembangan teknologi.
“Ini ada IPB dan saya harap nanti ini bisa dikembangkan lebih baik lagi, tentu ini luar biasa dengan adanya kebun buah ini,” imbuhnya.
Untuk pengembangan buah nuasantara di Blora seperti kelengkeng, pepaya dan alpukat seperti di kebun Klapanan, itu bisa dibudidayakan lebih banyak lagi. Dan bukan hanya dikembangkan di kebun buah ini saja bisa dikembangkan buah nusantara di tempat lain. Karena secara umum masyarakat di Blora bisa mengembangkan buah yang sama.
“Karena struktur tanah di Blora yang sama, jadi tidak perlu ada penelitian lagi,” ujarnya.
Oleh sebab itu dirinya berharap setelah pengembangan buah nusantara bisa dikembangkan di Blora hasilnya bisa diaplikasikan ke tempat lain. Namun demikian pihaknya juga memikirkan hasil paska panen terlebih bagi buah yang mudah busuk. Seperti buah yang manis memiliki kecenderungan gula yang tinggi mudah mengalami pembusukan lebih cepat.
“Untuk mencegah itu ada teknologi penghambat kebusukan dari mikroba dengan sistem ozonisasi. Coba ini nanti kita kembangkan,” ujarnya.
Untuk pengembangan buah nusantara di Blora ini nanti akan bekerja sama dengan IPB. Yang nantinya bukan hanya bisa mengebangkan buah yang ada sekarang tapi juga bisa mengembagkan dengan varietas yang baru. Serta nantinya bisa juga dikembangkan untuk menghasilkan buah organik.
“Jangan sampai untuk pengawetan yang merusak organ tubuh manusia,” ujarnya
Selain untuk pengembangan buah, menurut menteri kebun buah ini bisa juga dikemas sebagai agrowisata. Dia mengumpamakan. Seperti Semarang bisa menjadi agrowisata dan di sana minimal menyediakan tanah 300 hektar. Di dalam kebun itu ada berbagai buah, seperti durian mangga , pisang dan buah lain yang bisa dikembangkan.
Wakil Bupati Blora Arief Rohman mengatakan ke depan rencananya akan mendorong agar kebun buah ini menjadi argowisata serta sarana edukasi .
“Kami akan mencoba mendorong bersama pariwisata sehingga nantinya kebun buah ini bisa menjadi salah satu tujuan wisatawan” jelasnya. (
Sementara itu BambangSuharto menjelaskan pengembangan ini berawal lima tahun lalu, dengan semangat dan bantuan warga setempat menjadikan semangat saya untuk mengembangkan kebun buah ini.
“Semua pihak mendukung dan menjadikan semangat kita untuk mengembangkan buah lokal nusantara,” terangnya. (teg/kik)