KONI Bojonegoro Bahas Peningkatan Kompetensi Fisik Atlet di Masa Pandemi Covid-19
Minggu, 06 September 2020 12:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan berakhirnya membuat para atlet di Bojonegoro harus menyesuaikan jadwal latihan. Bahkan kebanyakan latihan pun harus digelar di rumah, untuk menghindari penularan virus Corona (Covid-19).
Untuk itulah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bojonegoro, pada Minggu (06/09/2020) menggelar diskusi dalam jaringan (daring) atau webinar, yang mengambil tema Peningkatan Kompetensi Fisik Atlet Bojonegoro di Masa Pandemi Covid-19.
Diskusi ini sendiri digelar bekerjasama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan narasumber dari Unesa juga.
Webinar diikuti oleh Pengurus KONI Kabupaten Bojonegoro, dan para pelatih dari masing-masing cabor yang berinduk di KONI. Sementara narasumber adalah Dr Irmantara Subagio MKes dan Mochammad Arifin SPd MPd, keduanya merupakan akademisi dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
‘’Kondisi pandemi Covid-19 ini tentunya bisa mempengaruhi performa, kesehatan fisik, dan kesehatan mental para atlet,’ Kata Ketua Umum KONI Bojonegoro, Ali Mahmudi SH MH, saat membuka diskusi webinar tersebut.
Ilustrasi: Pandemi Covid-19 yang betlun tahu sampai kapan akan berakhir
Ali Mahmudi menjelaskan bahwa selama masa pandemi Covid-19 menjadi tantangan besar bagi seluruh insan olahraga, utamanya bagi para atlet. Dalam kondisi normal, mereka berlatih sepanjang tahun sebagai persiapan mengikuti berbagai pertandingan dan kejuaraan, namun, dengan adanya pendemi tersebut, kerja keras dan harapan para atlet tiba-tiba seperti direbut paksa. Dimana tambah dia fasilitas pelatihan ditutup, turnamen, kejuaraan dan event-event olahraga di semua level belum diijinkan.
‘’Tentunya bukan hanya mempengaruhi kondisi fisik, namun juga kesehatan mental para atlet,’’ ungkapnya
Namun tambah dia, keselamatan dan kesehatan adalah yang utama pada saat Pandemi Covid 19 seperti ini. Sehingga menurut dia meskipun berlatih dirumah diperlukan pola agar fisik, mental atlet tetap terjaga.
‘’Tapi tentunya keselamatan dan kesehatan adalah yang utama baru kita bicara prestasi karena itu webinar ini menjadi penting dan perlu,’’ kata Ali Mahmudi.
Dr Irmantara Subagio MKes, dalam paparannya menyampaikan materi terkait Rekomendasi Latihan Selama Pandemi Covid-19.
Mengawali paparannya, Dr Irmantara Subagio menyampaikan bahwa situasi dan kondisi saat ini masih sangat berbahaya karena masih terjadi penularan Covid-19. Untuk itu menurut dia diperlukan kesadaran untuk tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dan melakukan proteksi diri maupun lingkungan.
‘’Dengan cara membatasi interaksi atau berhubungan langsung dengan orang lain,’’ tegasnya
Lebih lanjut dia menjelaskan stakeholder olahraga di Bojonegoro, harus memastikan dan menjamin pelaku olahraga di Kabupaten Bojonegoro mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Pelatih tambah dia menjadi garda terdepan memiliki tanggungjawab dalam mendidik atletnya dalam melawan penyebaran Covid-19.
‘’Sedangkan atlet bertanggungjawab untuk mematuhi pembatasan latihan dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan," katanya.
Ilusustasi: Melatih Mental Atlet
Sementara menurut Mochammad Arifin SPd MPd, pemateri lainnya menyampaikan materi tentang Memotivasi Atlet di Masa Pandemi Covid-19.
Dia menyampaikan bahwa kondisi pandemi Covid-19 belum diketahui sampai kapan akan terjadi, sehingga kondisi tersebut dapat muncul rasa cemas dan stres dari para atlet saat diminta latihan di rumah atau Trainning From Home atau (TFH).
‘’Sehingga bagaimana menjaga motivasinya. Karena dengan latihan di rumah, pelatih akan menemui berbagai permasalahan, terkait porsi latihan, baik latihan fisik, teknik, taktik dan mental,’’ katanya.
Menurut Mochammad Arifin, mental adalah kesiapan pikiran para atlet untuk memenuhi tuntutan cabang olahraganya masing-masing. Pekerjaan terberat para pelatih tambah dia adalah membangun mindset atau pola pikir para atlet.
‘’Ada 4 hal yang perlu diterapkan oleh pelatih, yaitu Motivasi, Percaya Diri, Konsentrasi dan terakhir adalah Kontrol Emosi,’’ tuturnya. (red/imm)