Penataan Kota di Bojonegoro Harus Modern dan Ramah Sosial
Sabtu, 20 Desember 2025 14:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus mematangkan rencana besar revitalisasi kawasan kota. Di antaranya, penataan ulang Alun-Alun Bojonegoro, Pasar Kota, serta Taman Rajekwesi, yang menjadi prioritas utama.
Dalam rapat koordinasi di Ruang Angling Dharma, Gedung Pemkab Bojonegoro, pada Jumat (19/12/2025), Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menegaskan komitmen kuat untuk menata ketiga kawasan tersebut. Langkah ini bertujuan menciptakan ikon kota baru yang modern, namun tetap ramah sosial dan inklusif bagi masyarakat.
Kondisi Alun-Alun Bojonegoro saat ini dinilai sudah tidak mampu lagi menampung dinamika aktivitas warga. Menurut Bupati, penataan ulang menjadi langkah mendesak mengingat keterbatasan ruang publik yang ada.
"Kondisi Alun-Alun Bojonegoro hari ini sudah sangat padat dan tidak teratur. Fungsi sosial serta area rekreasi keluarga di sana masih sangat kurang. Kita ingin menciptakan ruang terbuka hijau yang multifungsi, ramah keluarga, sekaligus menjadi destinasi wisata olahraga," tegasnya.
Bupati menekankan bahwa proyek ini tidak sekadar mengejar estetika semata, melainkan juga mendukung potensi ekonomi lokal tanpa mengorbankan kenyamanan publik. Ia meminta tim perencana untuk memprioritaskan kebutuhan dasar masyarakat, terutama dengan lahan yang terbatas.
"Kita tahu lahan kita terbatas, sementara aspirasi masyarakat banyak. Maka, kita susun skala prioritas secara bertahap. Yang utama, tempat ini harus mampu menampung kegiatan sosial masyarakat serta memberikan ruang bagi UMKM dan PKL secara tertib dan teratur," tambahnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro Edi Susanto menambahkan bahwa rapat ini menjadi tonggak awal untuk membentuk wajah kota yang lebih inklusif. Ia menekankan pentingnya masukan kritis dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terhadap paparan tim konsultan.
"Tujuan besar kita adalah menata wajah Kota Bojonegoro agar lebih inklusif dan modern, namun tetap mempertahankan identitas lokal yang kuat. Kami berharap ada catatan kritis serta masukan dari Bapak/Ibu sekalian agar rencana ini benar-benar matang sebelum dieksekusi," pungkas Edi Susanto.
Penataan ini sejalan dengan visi Bojonegoro untuk menciptakan ruang publik yang hijau, nyaman, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, sambil menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian budaya.(red/toh)































.md.jpg)






