Pemprov Jatim Perketat Mitigasi Bencana Hadapi Nataru
Senin, 22 Desember 2025 14:00 WIBOleh Tim Redaksi
Jawa Timur - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi bencana menyusul prediksi fenomena hidrometeorologi yang akan menguat pada Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta warga meningkatkan kesiapan dan kewaspadaan seiring meningkatnya intensitas hujan di berbagai wilayah.
Khofifah menegaskan hal ini saat meninjau posko operasi modifikasi cuaca (OMC) di Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda, Sidoarjo, Minggu (21/12/2025). Menurut data BMKG, puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Januari 2026 dengan intensitas mencapai 58%, yang berisiko memicu bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang di sejumlah titik rawan.
"OMC adalah salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi, namun peran serta masyarakat tetap sangat penting," ujar Khofifah.
Operasi teknis OMC telah dilakukan secara intensif melalui penyemaian awan dari udara, dengan 30 sortie penerbangan dan total jam terbang lebih dari 62 jam sejak 5 Desember 2025.
Sebanyak 14.000 kilogram CaO dan 16.000 kilogram NaCl digunakan untuk mengatur distribusi hujan agar tidak terkonsentrasi secara ekstrem di satu wilayah. Selain intervensi sains, Khofifah menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan saluran air tidak tersumbat oleh sampah.
Mitigasi ini melibatkan sinergi BPBD Jawa Timur, Lanudal Juanda, dan BMKG untuk memantau pergerakan awan secara harian. Khofifah berharap kolaborasi lintas instansi dan kesadaran publik dapat meminimalkan dampak buruk cuaca ekstrem di Jawa Timur.(red/toh)































.md.jpg)






