News Ticker
  • Menikmati Malam Ceria Bersama Keluarga di Alun-Alun Bojonegoro
  • DPRD Bojonegoro Setujui KUA-PPAS 2026, Total Belanja Daerah Capai Rp6,79 Triliun
  • Museum Rajekwesi Bojonegoro Kini Berada di Tengah Kota
  • BPKAD Jelaskan Alasan Pemkab Bojonegoro Depositokan Rp 3,6 T di Bank
  • SIG Pabrik Tuban Ajak Kelompok Petani Bersama Jaga Kawasan Reklamasi & Green Belt
  • Puluhan Pelajar Bojonegoro Adu Tangkas di Battle of Mind Olimpiade Matematika
  • Waspadai Penyakit Pergantian Musim, Ini Kata Dokter Penyakit Dalam
  • Melihat Serunya Hari Pertama Bojonegoro Youth Festival 2025
  • Bupati Wahono Resmikan Gedung Baru BPR Bojonegoro, Dorong Inovasi dan Penguatan Ekonomi Kerakyatan
  • Optimalkan Donor, Persediaan Darah di PMI Bojonegoro Aman
  • Denny Caknan Pukau Penggemar pada Perayaan Hari Jadi Bojonegoro ke 348 di GoFun
  • Bojonegoro Innovative Award 2025: Menginspirasi Budaya Inovasi dan Kolaborasi
  • Bupati Blora Dorong Peternak Lele Kembangkan Potensi Perikanan
  • Geger Penemuan Dua Speedboat Hanyut di Bengawan Solo Wilayah Bojonegoro
  • Tiga Nama Lolos Seleksi Tahap Akhir Sekda Bojonegoro
  • Turut Sukseskan Program Pemerintah, SIG Buka Peluang Bermitra dengan Kopdes Merah Putih
  • Peringati Hari Santri 2025, Bupati Blora Tegaskan Dukungannya pada Pesantren
  • Brimob Polda Jateng Musnahkan Mortir Temuan Warga di Hutan Sambong, Blora
  • Mantan Bupati Bojonegoro Berbagi Pandangan tentang Pengelolaan Anggaran
  • DPRD Bojonegoro Desak Pemkab Maksimalkan Serapan Anggaran
  • Dari Berjualan di Rumah hingga Suplai MBG, Nasabah PNM Mekaar Buktikan Daya Saing UMKM Lokal
  • Menteri Keuangan Soroti Uang Pemkab Bojonegoro yang Mengendap di Kas Daerah
  • Lapas Bojonegoro Ikuti Komitmen Bersama Lingkungan Anti Narkoba dan Handphone
  • Serentak, Babinsa Kodim Bojonegoro Gelar Penguatan Bela Negara di Kalangan Pelajar
Malam Takbiran yang Syahdu

Malam Takbiran yang Syahdu

*Oleh Muhammad Roqib

Mendengar suara takbir berkumandang pada malam takbiran Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Idul Fitri terasa sangat syahdu. Ada getaran di hati yang terkadang sulit diungkapkan. Takbiran di malam Idul Adha atau Idul Fitri selalu mengingatkan saya saat-saat bahagia bisa bermain dan begadang hingga larut malam di surau kecil atau biasa disebut langgar di kampung.

Memakai sarung, sandal jepit, dan memakai peci, selepas magrib saya akan selalu menanti dengan berdebar malam takbiran jadi hari ini atau besok. Bukan hanya saya saja tetapi Pak Kiai juga menunggu dengan cemas pengumuman pemerintah dari radio atau televisi. Kalau sudah ada pengumuman dari Menteri Agama, kami langsung riang dan bergegas berebut speaker dan bertakbir,”Allohu akbar, Allohu Akbar, Allohu akbar. Allohu akbar walillahilham,”. Saya dan anak-anak lainnya begitu bersemangat. Terkadang, takbiran itu juga dibarengi dengan oklik atau bunyi-bunyian yang membuatnya semakin semarak.

Orang-orang di kampung juga begitu senang menyambut malam takbiran. Perasaan spiritual begitu pekat. Keluarga berkumpul di rumah. Saudara dan kerabat dari kota pulang ke rumah hanya ingin sekadar berkumpul dan melewati hari raya di rumah. Hewan kurban seperti kambing dan sapi yang diikat di sekitar surau atau langgar jadi tontotan dan mainan.

Malam takbiran, kami biasanya tidur bareng-bareng di surau. Lewat tengah malam biasanya baru bisa tidur. Karena hanya tidur beberapa jam, saat dibangunkan untuk salat subuh rasanya mata masih berat. Tetapi, kami biasanya tetap bangun karena hari ini adalah hari istimewa. Setelah salat Subuh, kami pulang ke rumah dan segera mandi. Nah, saat yang tidak boleh dilewatkan adalah salat Ied di masjid kampung. Memakai busana muslim yang paling bagus, kami akan bertegur sapa dengan teman-teman dan ngobrol sambil jalan menuju ke masjid. Lantunan suara takbir membuat suasananya begitu ngelangut, mendebarkan dan menemtramkan. Saya sering sekali berpikir seandainya setiap hari selalu seperti ini alangkah senangnya.

Salat Ied selalu ramai dan masjid selalu penuh. Bahkan, terkadang sampai harus salat di halaman masjid. Katib biasanya bercerita tentang kisah keteladanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Bapak dan anak itu begitu bertakwa dan menjadi teladan bagi umat Muslim. Saya sering mendengarkan kutbah itu sambil terkantuk-kantuk, maklum karena kurang tidur semalam.

Nah, setelah salat Ied, saya dan teman-teman akan langsung ke tempat penyembelihan hewan kurban. Saya biasanya tidak berani melihat saat kambing atau sapi itu disembelih. Tetapi, setelah dikuliti dan dipotong-potong biasanya saya berani mendekat. Para pemuda kampung terlihat begitu cekatan menguliti dan memotong daging kurban itu lalu dibagi-bagikan. Saya dan teman-teman kemudian membagikan daging kurban itu pada warga di kampung. Mereka yang mendapatkan daging kurban akan menerima dengan senyum lebar sambil berucap terima kasih. Wah, senang sekali saat momen seperti itu. Setelah semuanya selesai dan daging kurban telah dibagikan, kami biasanya menyisihkan sedikit daging kurban untuk disate. Nah, ini juga kebahagiaan tersendiri. Sate daging kambing yang empuk dan gurih dicampur dengan kacang, kecap, bawang merah, dan jeruk terasa sangat lezat sekali. Kenikmatan yang hanya datang pada saat Hari Raya Kurban seperti ini.

Suasana Hari Raya Idul Adha yang membahagiakan itu selalu saya syukuri. Mungkin bukan hanya saya saja, tetapi juga warga kampung lainnya selalu menjalani perayaan Idul Adha itu dengan bahagia. Kebahagiaan merayakan Idul Adha ini dirasakan oleh semua warga kampung.

Saya mungkin tidak akan merasakan kebahagiaan yang sama ketika menjalani masa kecil di Istanbul, Turki. Orhan Pamuk, sang peraih Nobel Sastra asal Turki itu bercerita tentang kehidupan masa kecilnya dalam buku berjudul Istanbul, Kenangan Sebuah Kota. Ia bercerita dengan vulgar bagaimana kehidupan beragama orang-orang Istanbul, Turki. Orang-orang kaya di Istanbul yang sebagian besar keturunan Yunani menganggap agama itu hanya milik orang-orang miskin. Kesalehan itu identik dengan kemiskinan. Orhan Pamuk yang masa kecilnya hidup dengan golongan orang kaya ini, mengakui banyak orang mengaku beragama tetapi jarang yang menjalankan puasa dan salat. Orhan Pamuk merasakan, orang-orang kaya itu menjalani gaya hidup dan pemikiran seperti orang-orang barat, tetapi kosong spiritual.

Kondisi sosial di Istanbul itu tidak lepas dari gerakan pembaratan atau sekulerisme yang digelorakan oleh Attaturk. Setelah kejatuhan Kesultanan Usmani, Turki berubah menjadi republik. Pemikiran barat diserap, tetapi jiwa dan kebudayaan timur berusaha tetap dipertahankan.

Sekali lagi saya bersyukur bisa menjalani Hari Raya Idul Adha di kampung. Suasana syahdu saat takbiran dan saat berkumpul dengan keluarga begitu istimewa. Suasana seperti ini tentu tidak akan anda rasakan ketika berada di pusat keramaian seperti di perkotaan. Selamat Hari Raya Idul Adha 1436 Hirjriyah. Salam.

Foto ilustrasi kaskus.co.id

 

Banner Ucapan HJB Bupati dan Wabup
Berita Terkait

Videotorial

Pasar Rakyat HUT Ke-80 Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro

Berita Video

Pasar Rakyat HUT Ke-80 Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro

Bojonegoro - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, menggelar Pasar Rakyat Jawa Timur di Lapangan Desa Padangan, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. ...

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2025 ini dialokasikan bakal menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) sebesar ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Bojonegoro - Jika hari ini ada beberapa kelompok menggiring opini bahwa dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Infotorial

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

"ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama petani di jalur pipa Lapangan Banyu Urip, terus mengembangkan pertanian berkelanjutan dan aman. Hasil panen ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Hari Jadi Bojonegoro Ke-348

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, telah mengagendakan sejumlah acara untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-348 yang jatuh ...

Hiburan

20  Oktober dalam Sejarah

Tahukah Anda?

20 Oktober dalam Sejarah

20 Oktober adalah hari ke-293 (hari ke-294 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.

Peristiwa
1677 - Hari ...

1761430913.6086 at start, 1761430913.8331 at end, 0.22449779510498 sec elapsed