Berjangkit Pacaran di Ruang Publik
Minggu, 22 November 2015 18:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
PACARAN rupanya sudah menjadi kebutuhan anak muda masa sekarang. Mereka tidak tabu lagi memamerkan kemesraan di depan umum. Sementara masyarakat pun sudah makin permisif terhadap pemandangan seperti itu. Meskipun sedikit gerah, masyarakat masih bisa memaklumi, wong ya namanya anak muda.
Hanya saja, pacaran secara berlebihan bisa juga menimbulkan masalah. Apalagi itu ditunjukkan di ruang publik, tempat berkumpulnya warga kota. Mungkin, kalau di masyarakat barat pemandangan itu jadi hal biasa. Namun, bagi masyarakat ketimuran, yang masih memegang adat malu-malu, pemandangan orang bermesraan dianggap kurang senonoh.
Tradisi pacaran di ruang publik ini belakangan juga berjangkit di Kota Bojonegoro. Minggu (22/11) pagi, beritabojonegoro.com (BBC) berkesempatan jalan-jalan di TPK Perhutani Bojonegoro Jalan Monginsidi dan Alun-Alun Kota Bojonegoro. Di dua ruang publik tersebut banyak ditemui pasangan muda-mudi asyik masyuk bercanda dan berangkulan tanpa memedulikan keadaan sekitar.
Di Tempat Penimbunan Kayu milik Perhutani Jalan Monginsidi, misalnya. Bagi anak muda-mudi lokasi ini memang sangat mendukung untuk bermesraan. Selain tempat penimbunan ribuan potongan kayu, banyaknya pohon-pohon besar berdiri menambah kesejukan dan daya tarik tersendiri.
Tidak jarang, lokasi TPK itu dijadikan tempat pemotretan pre wedding. Selain itu anak sekolah juga kerap nongkrong di sini. Di beberapa sudut mudah sekali ditemui pasangan muda-mudi yang asyik berpacaran.
Meskipun mengganggu, berasyik masyuk di TPK mungkin bisa dimaklumi. Sebab lokasinya memang mendukung dan tersembunyi. Namun jika hal itu dilakukan di Alun-Alun Kota, warga kota pantas untuk mengelus dada.
Seperti Minggu pagi tadi, nampak sejumlah pasangan muda-mudi duduk berdekatan memamerkan kemesraan di tengah ramainya warga kota sedang menikmati berekreasi. Lebih prihatin, pemandangan kurang senonoh itu juga dilihat anak-anak kecil.
Tentunya hal demikian itu mengganggu warga kota. Ada pasangan muda duduk di bawah lesehan, tersembunyi di balik semak melakukan hal yang tidak pantas. Area publik yang menjadi wisata untuk semua umur, akhirnya harus bergeser menjadi ajang pacaran.
Entah sampai kapan hal demikian terjadi. Apakah ini yang disebut kemajuan zaman. Jangan sampai kejadian buruk di Bendung Gerak tempo lalu terulang di Alun-Alun Kota. (ver/tap)
*) Foto pasangan muda-mudi jalan bergandengan di alun-alun