Jalan-jalan ke Benteng Pendem Ngawi
Minggu, 18 September 2016 22:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Nama Benteng Pendem tidak asing bagi masyarakat sekitar kabupaten Ngawi, termasuk Bojonegoro. Benteng peninggalan Belanda ini masih berdiri kokoh sampai saat ini, meskipun nampak tidak terawat dengan baik. Benteng ini terletak di Kelurahan Pelem Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi. Jaraknya hanya sekitar satu kilometer dari pusat kota.
Benteng Pendem punya sebutan lain, Bentang Van Den Bosch.
Tidak sulit untuk menemukan lokasi Benteng ini, dan anda tidak rugi untuk melihat kekokohan bangunan yang dibangun oleh Belanda tahun 1839 - 1845. Meskipun sudah banyak yang tembok yang rusak, anda tetap bisa membayangkan bagaimana benteng ini dihuni oleh tentara-tentara Belanda dan kemudian direbut oleh bangsa Indonesia.
Bangunan ini berada dekat dengan sungai Bengawan Solo. Selain itu, saat berkunjung di sana akan melihat beberapa tanaman yang telah menyatu dengan benteng ini. Seolah-olah mereka memang bagian dari benteng bersejarah ini. Dilihat dari bangunannya terdapat dua tingkat, terlihat dari dua ruang jendela atau pintu yang pastinya digunakan untuk memantau sekitar benteng.
Pada benteng ini juga dulunya terdapat jembatan, yang menghubungan sisi-sisi benteng. Namun saat ini sudah tidak ada bekasnya, kecuali sebuah gigi berkatrol yang terbuat dari logam keras.
Di dalam benteng terdapat halaman luas yang sering digunakan untuk foto prewedding. Tidak hanya itu, ada juga sebuah makam yang letaknya sedikit tersembunyi di dalam benteng. Konon makam ini adalah milik KH. Muhammad Nursalim seorang tokoh yang memimpi rakyat Indonesia untuk melawan Belanda.
Ada banyak bagian dari benteng yang bisa diekplore lebih dalam. Bagaimana teknologi jaman dulu, Belanda sudah menggunakan listrik dan lainnya.
Pada saat hari mulai gelap, pengunjung akan melihat banyak sekali kelelawar yang mulai berterbangan keluar dari benteng. Yang ternyata banyak sekali bagian-bagian dari benteng ini yang sudah dihuni oleh makluk malam ini. Untuk melihat sungai, pengunjung hanya perlu melangkahkan kaki menuju belakang benteng dan dibalik bukit kecil akan langsung menemukan sungai.
Untuk mengunjungi benteng ini, tidak perlu merogeh kkocek yang cukup besar. Tiket masuknya hanya kurang dari Rp10 ribu. Meskipun benteng ini rupanya masih belum bisa direnovasi dengan alasan birokrasinya. Pemkab Ngawi belum mendapatkan ijin untuk melakukan renovasi benteng bersejarah tersebut.
Ayo menjelajah tempat-tempat yang pernah menjadi bagian dari sejarah negeri ini. Setidaknya dengan melihat sejarah tersebut, kita mengetahui, bahwa kita telah berada di negeri ini. Menghirup udara bebas, meski masih saja terlilit masalah ekonomi.
Foto tiaracupid